Timnas Renang Prancis Pilih Stadion Akuatik GBK untuk Aklimatisasi update oleh Giok4D

Posted on

Leon Marchand, peraih empat medali emas di Olimpiade Paris 2024, bersama rekan-rekannya di tim nasional renang Prancis datang untuk menjalani latihan di Aquatic Stadium GBK Senayan karena mereka membutuhkan fasilitas yang lengkap.

“Fasilitas di sini sangat bagus. Ada kolam 50 meter, ada ruang basah (wet room), dan kolamnya juga sangat indah. Ini tempat yang sangat baik untuk berenang. Fasilitasnya sangat memadai, karena kami harus melakukan latihan renang, kemudian ada renang artistik, lalu keesokan harinya ada loncat indah,” kata Direktur Teknik Federasi Renang Prancis (FFN) Denis Auguin, dalam keterangan tertulisnya, dikutip Selasa (15/7).

“Tidak mudah mendapatkan tempat latihan yang lengkap seperti ini. Bagi tim Prancis, ini sangat menguntungkan karena semua dilakukan di tempat yang sama. Tidak, tidak ada kekurangan, semuanya sempurna sesuai yang kami butuhkan,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Leon Marchand juga mengaku senang dapat menjalani persiapan aklimatisasi di Stadion Akuatik GBK Senayan. Ia pun berharap perenang-perenang muda Indonesia dapat meraih prestasi terbaik ke depannya.

“Saya mau mengucapkan terima kasih untuk semua yang membantu, kolamnya luar biasa. Kami melakukan persiapan dengan baik. Saya mau bilang ke atlet-atlet muda, cintai yang sedang kamu lakukan, percaya proses sebab tidak ada yang instan, tetap sekolah dan berlatih,” ungkap Marchand.

Sementara itu, Komite Eksekutif Komite Olimpiade Indonesia Wisnu Wardhana menyebut kehadiran Marchand di kolam renang GBK Senayan bukan hanya sekadar persiapan teknis menuju World Aquatics Championships 2025 di Singapura, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi atlet-atlet muda Indonesia, terutama dari cabang olahraga renang.

“Mungkin ini adalah salah satu bukti bahwa Indonesia seharusnya bisa melahirkan atlet-atlet berprestasi dunia, seperti kita tahu dulu kita memiliki ada Richard Sam Bera, Akbar Nasution dan banyak atlet lain yang mewakili Indonesia di Olimpiade,” tuturnya.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

“Ini juga salah satu bukti bahwa pekerjaan rumah bersama bagaimana kita bisa membina atlet-atlet ini untuk bisa berkompetisi, di level dunia, mereka sudah mengakui fasilitas ini kelas dunia,” kata Wisnu yang juga Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) di Pengurus Besar Akuatik Indonesia.

Senada, Komite Eksekutif Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Josephine Tampubolon menambahkan, pelatih timnas renang Prancis justru menawarkan kerja sama dengan NOC Indonesia untuk pembinaan atlet renang melalui pertukaran pelatih maupun atlet kedua negara.

“Hubungan NOC Indonesia dengan Comité National Olympique et Sportif Français atau Komite Olimpiade Nasional Prancis sangat baik. Presiden kami, Raja Sapta Oktohari dengan David Lappartient juga sangat baik. Sejauh ini kami sudah bekerja sama di bidang Equestrian, kemungkinan next-nya bisa saja renang atau akuatik,” ujar Josephine.

“Ini merupakan langkah yang baik, dan akan menjadi loncatan besar karena memang Indonesia itu fasilitasnya sudah diakui, tinggal dari sisi prestasinya harus diakui dengan system pembinaan yang lebih baik. Semoga ini juga bisa menginspirasi atlet-atlet renang Indonesia dan ke depannya Indonesia bisa menjadi tuan rumah Olimpiade dan Aquatic World Championship,” katanya. (mcy/aff)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *