Atlet para atletik I Kadek Dwi Purwana Yasa memasang target tiga medali emas di ajang Asian Youth Para Games 2025. Optimisme itu tumbuh seiring bekal yang dibawa dari Kejuaraan Dunia di India beberapa waktu lalu.
I Kadek menjadi salah satu atlet yang disiapkan National Paralympic Committee (NPC) Indonesia dalam mengukir prestasi cabang atletik nomor teknik yaitu tolak peluru, lempar cakram, dan lempar lembing di multiajang yang akan berlangsung di Dubai, mulai 7-14 Desember mendatang.
“Kalau target saya kalau bisa 3 emas lah. Karena main 3 nomor. Semoga saja bisa,” kata Kadek saat ditemui di Solo, Jawa Tengah, Jumat (5/12/2025).
“Saya percaya diri mungkin karena kemarin habis main di World Championship (senior). Saya dapat peringkat 5. Di atas saya ada Libya, Brasil, India, dan Uzbekistan, baru saya. Ya kemungkinan lah ini yang di youth semoga bisa dapat emas,” tutur siswa kelas 12 SMK Negeri 9 Surakarta ini.
I Kadek telah melakukan persiapan panjang selama kurang lebih satu tahun. Kebetulan, persiapan ini bukan hanya untuk Asian Youth Para Games saja, tapi juga Pelatnas jangka panjang menuju Paralimpiade Los Angeles 2028.
Anak kedua dari dua bersaudara dari pasangan suami istri Ni Made Sukarmi dan I Wayan Turiyasa ini punya mimpi besar untuk main di multievent paling bergengsi sejagat raya tersebut.
Ya intinya kasih yang terbaik dan mengerahkan semua tenaga,” katanya.
Semula Ingin Jadi Pesepakbola
I Kadek bukan serta merta memilih atletik sebagai jalan kariernya. Ia semula ingin menjadi pesepakbola. Tapi takdir berkata lain.
Tawaran pelatih, yang juga guru di sekolahnya, meminta untuk bergabung dengan NPC Kota Denpasar. Saat itu, Kadek masih belum tertarik.
“Ya, saya masih bingung. Apa sih itu? Belum mengerti. Belum tahu kan, gitu. Setelah itu saya dikontak-kontak lagi. Mungkin lumayan agak lama. Setelah itu disuruh gabung latihan,” kata Kadek bercerita.
“Saya belum minat sebenarnya. Setelah itu saya cobalah. Saya gabung. Kayak gimana sih, gitu kan. Dikasih tahu bahwa ada event terdekat di Palembang, Peparpenas 2023. Dari sana saya main tolak peluru dan mendapatkan medali emas pertama. Setelah itu saya didekati Mas Purwo (pelatih NPC Indonesia).”
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Setelah itu, perjalanan atlet kelahiran 20 Maret 2008 terus berlanjut sampai bergabungdi Pelatnas Solodan mengukir banyak prestasi.
“Saya ikut Peparnas Solo dan langsung main di tiga nomor yaitu lempar cakram, tolak peluru, dan lempar lembing. Saya mendapatkan satu emas, satu perak, dan satu perunggu. Di ajang yang pertama,” ungkapnya.
Tak hanya nasional, Kadek juga mengukir namanya di sejumlah perlombaan internasional dari tingkat Asia hingga dunia. Seperti IWAS Youth Game di Thailand dan mendapatkan dua emas dan satu perak. Kemudian Grand Prix di Tunisia dengan mengantongi dua perak nomor lempar cakram dan lempar lembing. Kemudian World Championship mendapat peringkat kelima.
“Dulunya tuh saya inginnya jadi atlet sepakbola sebenarnya. Pas Waktu kecil. Waktu SD. Ya pengen jadi atlet lah. Orang tua juga bekas mantan atlet tarkam di kampung, voli. Nah, di sana orang tuanya nonton bulu tangkis, saya ikut juga nonton. Wah kayaknya enak gitu jadi atlet. Dan gitu pikiran saya. Nggak tau-taunya sampai sekarang malah jadi atlet beneran,” kata Kadek.
Upaya Kadek pun tak hanya menghasilkan rentetan prestasi, tapi dari sisi finansial juga lumayan.
“Jadi atlet, sudah jadi rumah satu di kampung dari hasil Peparnas kemarin yang di Solo. Ya, inginnya punya rumah di Denpasar lah. Lagi satu. Sama mobil lah kalau bisa,” ucapnya.
Kini, Kadek tengah bersiap mengikuti Asian Yotuh Para Games 2025 di Dubai, mulai 7-14 Desember. Adapun Kadek dan kawan-kawan mendapatkan dukungan resmi dari PT Chery Sales Indonesia (CSI) usai menjalin kerja sama dengan NPC Indonesia.
Adapun bentuk dukungannya salah satunya berupa penyediaan 10 unit TIGGO Series berteknologi Chery Super Hybrid.
Sebagai Mitra Mobilitas resmi, tentunya Chery ingin memberikan pengalaman terbaik bagi para atlet muda dengan mengandalkan teknologi CSH yang efisien, responsif, dan ramah lingkungan.
Komitmen tersebut diimplementasikan lewat kendaraan TIGGO Series CSH seperti TIGGO 8 CSH, TIGGO 9 CSH, dan TIGGO CROSS CSH Hybrid yang aman, nyaman, dan siap mendukung seluruh perjalanan kontingen Indonesia.
