Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum termotivasi untuk meneruskan tradisi emas ganda putri Indonesia di SEA Games 2025.
Ganda putri belum pernah kecolongan medali emas dalam tiga edisi terakhir di SEA Games. Pada 2019, kepingan emas dipersembahkan oleh Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Kemudian tradisi itu dilanjutkan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti di Vietnam 2021. Dua tahun berikutnya di Kamboja, medali emas diraih oleh Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi.
“Motivasi, mungkin lebih ke motivasi. Kalau beban ya karena melihat lawannya jadi mungkin kami harus lebih nothing to lose, lebih menunjukkan kemampuan kami saja,” kata Rachel saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur.
Rachel dan Febi masuk dalam daftar 20 atlet yang disiapkan Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) untuk tampil di SEA Games 2025. Multiajang olahraga terbesar se-Asia Tenggara tersebut akan digelar di Thailand pada 9-20 Desember.
Skuad yang disiapkan federasi kali ini mayoritas berisi pemain muda. Sementara negara pesaing sudah dipastikan turun full team seperti Malaysia yang menurunkan atlet seniornya Pearly Tan/Thinaah Muralitharan. Begitu pun dengan tim tuan rumah, Thailand.
“Kalau dari peluang mungkin di mana pun pasti ada peluang, cuma tantangannya pasti ada. Melihat skuad dari Thailand, Malaysia juga cukup kuat. Mereka juga punya pasangan yang bagus lah di ganda putri,” ujarnya.
“Tapi enggak mau berpikir negatif ke beban. Kami sudah pernah ketemu juga (dengan lawan-lawan top) pasti ada yang dievaluasi dari pertemuan sebelumnya dan buat nantinya kalau memang bertemu pasti ada yang kami improvisasi lagi,” kata Rachel.
