Pelatih kepala ganda putra Pelatnas PBSI Antonius Budi Ariantho belum puas dengan penampilan Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri meski menembus final dalam dua turnamen terakhir.
Hal itu disampaikan Anton, sapaan karibnya, saat memberi penilaian terkait penampilan Fajar/Fikri yang menjadi runner-up di turnamen Denmark Open dan French Open 2025.
“Memang dari pencapaian pasti maunya juara. Tapi pasangan baru ini butuh proses, saya baru pasangkan dan baru enam turnamen yang diikuti,” ujar Anton dalam keterangan PBSI.
Fajar/Fikri pertama kali dipasangkan saat tampil di Japan Open pada pertengahan Juli lalu. Mereka sampai perempatfinal. Setelah itu, Fajar/Fikri menjadi juara China Open 2025 dan semifinalis China Masters. Kemudian mereka tiga kali menjadi runner-up, yakni di Korea, Denmark, dan Prancis.
“Dari sana kalau dilihat memang ada yang perlu ditingkatkan lagi dari strength, power endurance, dan speed. Saat ini sudah bertambah nanti, kemampuan mereka saat menyerang pasti bisa lebih baik dari saat sekarang ini,” ujarnya.
“Di persaingan ganda putra hal itu sangat diperlukan apalagi dengan jalannya turnamen yang beruntun atau hanya sedikit jeda,” Anton menjelaskan.
Fajar/Fikri masih akan melanjutkan kiprahnya di Hylo Open 2025. Di ajang BWF Super 500 tersebut, Anton mengharapkan atletnya dapat merebut gelar juara.
“Semoga di turnamen terakhir di tur Eropa ini, Hylo Open bisa dapat hasil yang terbaik. Begitu juga untuk Rian/Rahmat dan Leo/Bagas, saya berharap semoga bisa konsisten pola mainnya saat dan mengurangi melakukan kesalahan sendiri,” pungkas Anton. usai
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
