Kali terakhir gelar juara Indonesia Open diraih pemain tuan rumah adalah melalui Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, alias Minions, tahun 2021. Lantas bagaimana peluang kali ini?
Indonesia Open akan mulai digeber pada 3 sampai 8 Juni 2025 di Istora Gelora Bung Karno (GBK). Berkekuatan 20 atlet, PBSI sejatinya tak full kekuatan.
Ada beberapa pemain yang ditarik keikutsertaannya karena berbagai faktor. Mulai dari Anthony Sinisuka Ginting yang masih menjalani pemulihan cedera bahu, kemudian Gregoria Mariska Tunjung juga tengah dalam tahap recovery setelah mengalami sakit vertigo.
Lalu Daniel Marthin juga mengalami cedera, dan terbaru Ester Nurumi Tri Wardoyo, batal tampil di turnamen Super 1000 karena butuh waktu untuk persiapan, sehingga tidak mencukupi untuk Ester tampil di Indonesia Open 2025.
Dengan demikian, Indonesia hanya diwakilkan oleh masing-masing dua tunggal baik putra dan putri, tiga pasang ganda putra. Sementara ganda putri dan ganda campuran mengirim skuad penuh. Masing-masing tujuh pasang dan enam pasang.
Dari daftar skuad, juga tidak ada nama Kevin/Marcus. Kevin telah memutuskan pensiun pada Mei 2024, sedangkan Marcus telah lebih dulu mengumumkan dua bulan sebelumnya.
Ada pun tulang punggung ganda putra Indonesia kini diberikan kepada Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana dari Pelatnas. Sedangkan Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani merupakan atlet ganda putra independen.
Jika menilik undian, Fajar/Rian berjumpa Daniel Lundgaard/Mads Vestergaard di babak 32 besar Indonesia Open 2025. Sejauh ini, pasangan berakronim FajRi ini belum pernah kalah dalam dua pertemuan dengan ganda Denmark tersebut.
Jika lolos, maka lawan selanjutnya antara Chen Bo Yang/Liu Yi (China) atau Hiroki Midorikawa/Kyohei Yamashita (Jepang).
Pada babak berikutnya, Fajar/Rian memungkinkan untuk berjumpa dengan wakil Asia lainnya Taiwan, China, atau Malaysia di empat drawing bawah.
Adapun dua ganda putra lainnya, Sabar/Reza dan Leo/Bagas berada di drawing terpisah, sehingga berpeluang bertemu sesama Indonesia di partai semifinal. Itu dengan catatan jika mereka berhasil melawan lawannya di babak pertama hingga delapan besar.
Pun jika Indonesia ingin menciptakan all Indonesian final masih bisa terjadi. Lagi-lagi catatannya adalah mengalahkan pesaing-pesaing mereka di babak sebelumnya.
Selain ganda putra, Indonesia juga mengandalkan tunggal putra yang kini tersisa Jonatan Christie dan Alwi Farhan di turnamen ini. Itu pun Jonatan untuk kali pertama berstatus independen di rumah sendiri. Satu-satunya atlet Pelatnas hanya lah Alwi Farhan.
Menilik undian, Jonatan dan Alwi berada di garis undian yang sama. Jojo, sapaan karibnya, akan lebih dulu berjumpa Jia Heng Jason Teh (Singapura) di babak 32 besar, sementara Alwi berhadapan dengan Prannoy H.S (India).
Jika menang, Alwi mungkin berjumpa kembali dengan unggulan ketiga Anders Antonsen di babak kedua. Kalau kembali menang, maka peluang bentrok dengan Jonatan di perempatfinal besar terjadi.
Bila hal itu terjadi, maka harapan Alwi untuk melawan juara All England 2024 bisa terwujud. “Kalau ingin ya semoga di babak-babak yang agak jauh. Ingin ketemu Koh Jonatan sih. Karena ya sudah menjadi orang yang saya lihat sejak kecil gitu ya,” kata Alwi.