Pelatih Kepala Ganda Putra Pelatnas Antonius Budi Ariantho tidak menutup kemungkinan Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri menjadi pasangan permanen di nomor ganda putra.
Hal itu berkaitan dengan fakta Fajar/Fikri akhirnya kembali diujicobakan di dalam dua turnamen, yakni China Masters dan Korea Open, pada bulan September mendatang. Keputusan diambil melihat hasil yang bagus di China Open 2025.
Namun, gelar juara di China Open 2025 belumlah cukup bagi pelatih untuk memutuskan Fajar/Fikri sebagai pasangan permanen di ganda putra. Fajar/Fikri masih butuh konsistensi.
Untuk itulah Fajar/Fikri masih akan dipasangkan untuk menjalani turnamen di China dan Korea. Jika terus tampil konsisten, mereka bisa saja terus menjadi pasangan permanen.
“Ya kalau saya ingin melihat dari permainan ya. Permainannya mereka konsisten apa enggak, dari rotasinya, chemistry-nya, semua kan dilihat semuanya kan. Mungkin ya pasti hasil mengikuti ya. Sama komitmennya mereka, baik di latihan maupun persiapannya,” kata Anton saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Rabu (6/8/2025).
Fajar/Fikri membuat kejutan dengan meraih gelar turnamen Super 1000. Hasil tersebut tak didapatkan keduanya dengan tak mudah. Mereka mengalahkan unggulan-unggulan di China Open.
Mulai dari babak 16 besar Sabar Karyaman Gutama/Moh. Reza Pahlevi (7), perempatfinal melawan Kim Won Ho/Seo Seung Jae (3), di semifinal kontra Liang Wei Keng/Wang Chang (5), dan mengalahkan Aaron Chia/Soh Wooi Yik (2) di babak final, kemudian juara.
“Ya kalau lihat dari turnamen hasilnya dari China itu memang baik ya. Dan saya rasa enggak ada salahnya. Apalagi waktu juara di China itu mereka mengalahkan pemain-pemain unggulan semua, kemampuannya juga enggak diragukan lagi. Dari situ saya juga bisa lihat, ini coba dicoba lagi, bisa enggak ini Fajar/Fikri ini untuk bersaing di level atas,” tuturnya.
Sehubungan itu, Anton juga bakal menyiapkan Fajar/Fikri terutama antisipasi bola belakang. Bagaimana pun, keduanya merupakan atlet dengan spesialis pemain depan.
“Ya itu saya tambahkan khususnya untuk permainan bola-bola belakangnya. Karena Fajar/Fikri ini enggak seperti Bagas atau Daniel yang powernya itu. Ya itu perlu diingatkan lagi lah,” ujarnya.