Kabar menggembirakan datang dari Pelatnas PBSI. Dua pebulutangkis Indonesia, Daniel Marthin dan Ester Nurumi Tri Wardoyo, telah pulih dari cedera yang sempat menghambat aktivitas mereka sepanjang 2025.
Informasi ini disampaikan langsung oleh dokter Pelatnas PBSI, dr. Retno, SpKO, yang menyebut kondisi keduanya kini menunjukkan perkembangan positif dan terkontrol.
Daniel Marthin sebelumnya mengalami cedera lutut kiri saat membela Indonesia di Sudirman Cup 2025. Cedera tersebut mengharuskan Daniel menjalani tindakan arthroscopy debridement, atau operasi pembersihan sendi lutut.
Sementara itu, Ester Nurumi Tri Wardoyo sempat mengalami retak pada pangkal tulang kering kanan (shin bone fracture) saat menjalani latihan di Pelatnas pada September 2025.
Fokus Pemulihan Total, PBSI Tak Mau Ambil Risiko
Menurut dr. Retno, baik Daniel maupun Ester saat ini telah melewati fase penyembuhan cedera dan tengah menjalani tahapan pemulihan lanjutan secara disiplin sesuai instruksi tim medis.
“Proses pemulihan tidak hanya berfokus pada penyembuhan cedera, tetapi juga penguatan bertahap untuk memastikan fondasi fisik atlet kembali benar-benar stabil,” jelas dr. Retno.
PBSI bersama tim medis memilih tidak terburu-buru menurunkan Daniel dan Ester ke pertandingan resmi. Keselamatan atlet dan keberlanjutan karier jangka panjang menjadi pertimbangan utama.
Mental Jadi Perhatian Serius
Tak hanya aspek fisik, kesiapan mental juga mendapat perhatian khusus dari tim Pelatnas PBSI. Cedera, menurut dr. Retno, kerap meninggalkan tekanan psikologis dan trauma tersendiri bagi atlet.
Oleh karena itu, pendampingan psikologis dan mental conditioning dilakukan secara terstruktur agar Daniel dan Ester bisa kembali percaya diri saat berlatih maupun bertanding.
“Pasca cedera, atlet membutuhkan waktu untuk membangun kembali rasa aman dan keyakinan pada tubuhnya,” ujar dr. Retno.
Masuk Fase Reintegrasi, Jadwal Comeback Masih Dievaluasi
Saat ini, Daniel Marthin dan Ester Nurumi sudah berada pada fase reintegrasi ke lapangan. Tahap berikutnya adalah evaluasi menyeluruh oleh tim pelatih, khususnya untuk menilai progres permainan dan kesiapan teknis.
Keputusan mengenai waktu comeback keduanya ke pertandingan resmi akan sepenuhnya ditentukan berdasarkan penilaian objektif tim pelatih.
“Keputusan tampil akan diambil jika mereka benar-benar siap secara fisik, teknis, dan mental,” tutup dr. Retno.






