Pebulutangkis putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung berpeluang menepi beberapa waktu akibat sakit vertigo. PBSI meminta doa agar peraih medali perunggu Olimpiade Paris itu lekas pulih.
Sejak absen dalam simulasi Piala Sudirman pertengahan April lalu karena sakit, Jorji, sapaan karibnya, memang belum diketahui kapan dapat kembali ke lapangan. Padahal, jadwal turnamen BWF terus berjalan setiap minggunya dengan kategori dan level lumayan besar.
Menilik jadwal turnamen, namanya terdaftar untuk tampil di Singapore Open Super 750 (27 Mei-1 Juni) dan Indonesia Open Super 1000 (3-8 Juni).
Wakil Ketua Umum I PP PBSI Taufik Hidayat mengatakan masih belum memutuskan terkait langkah yang diambil untuk Gregoria. Ia hanya meminta agar juara Japan Masters 2023 tersebut diberikan doa terbaik.
“Itu nanti bu Yuni (Kartika) yang kontak dengan beliau. Yang pasti kami mendoakan cepat kembali latihan, sehat, dan solusinya apa? Mungkin sakitnya apa? Belum ada yang tahu semuanya, dan kami belum tahu? Masih ada pemeriksaan,” kata Taufik kepada pewarta di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur.
Waketum berusia 43 tahun itu juga belum memiliki rencana untuk melakukan proteksi ranking, seandainya Gregoria membutuhkan waktu pemulihan yang panjang.
“Kami belum ketemu dengan pemainnya. Sejauh mana dengan dokternya, karena saya baru tahu juga dari media. Pokoknya nanti akan di-update seperti apa,” tuturnya.
“Nanti kita ada rapat seperti apa nanti Gregoria. Kita doakan sehat dan cepat baik. Pokoknya doakan yang sehat saja dan cepat main lagi, mau ada Indonesia Open,” ucapnya kemudian.
Cerita Gregoria soal Kondisinya
Sebelum pernyataan Taufik, Gregoria sempat memberi penjelasan terkait kondisi penyakit yang diidapnya sejak Maret 2025. Melalui unggahan di sosial media miliknya, Gregoria juga membeberkan alasan ia absen di sejumlah turnamen.
“Sudah lama saya merasa perlu untuk menjelaskan mengapa saya tidak ikut turnamen baru-baru ini. Saya mengalami vertigo atau migrain parah yang terjadi beberapa kali sejak akhir Maret,” tulisnya.
“Setiap episodenya berlangsung selama 4-5 jam, di mana saya kehilangan keseimbangan, muntah, dan tidak bisa melakukan apapun kecuali berbaring. Satu menit saya merasa baik-baik saja, dan kemudian semua jadi tidak baik-baik saja, segalanya tidak bisa diprediksi. Bulan ini saja, saya harus dibawa dengan ambulans 2 kali.”
“Pada awalnya saya pikir itu dipicu oleh stres berat. Saya pergi ke dokter, melakukan MRI otak dan serviks, untungnya hasilnya normal. Dokter mengatakan tidak mudah untuk menemukan penyebab pasti vertigo karena bisa jadi banyak hal, ia juga menganjurkan saya untuk beristirahat sebanyak mungkin untuk melihat apakah kondisinya membaik, sambil melakukan tes lanjutan untuk menari tahu penyebabnya.”
“Saya melakukan fisioterapi untuk keseimbangan saya yang berjalan dengan baik. Dan sampai pada titik di mana saya merasa cukup percaya diri untuk melakukan latihan ringan. Tetapi sekali lagi, itu terlalu cepat dan kondisi saya menurun lagi.”
“Sayangnya ini berarti saya harus mengundurkan diri dari banyak turnamen. Rasanya sangat berat. Saya berharap vertigo ini bisa segera teratasi, bisa ditemukan penyebabnya dan yang terpenting bisa kembali ke lapangan.”
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Simak juga Video: Pernyataan Gregoria Mariska soal Absen di Sejumlah Turnamen