Festival SenengMinton bergulir di Purwokerto. Ajang ini diharapkan mampu menumbuhkan akar rumput bulutangkis.
Festival SenengMinton sebelumnya bergulir di Kudus dan Solo. Kali ini ajang tersebut digelar di Purwokerto, yang tuntas bergulir di Gedung Serba Guna GOR Satria Purwokerto, Sabtu (8/11/2025).
Ada 480 siswa Sekolah Dasar (SD) kelas 1-3 dari 16 sekolah yang ambil bagian. Setiap sekolah mengirimkan 6 siswa kelas 1 yang terdiri dari 4 putra dan 2 putri. Untuk kelas 2 terdapat 10 peserta tiap sekolah dengan komposisi 6 putra dan 4 putri. Pada kategori kelas 3, per sekolah mengirimkan14 siswa yang terdiri dari 8 putra dan 6 putri.
“Melalui Festival SenengMinton, kami ingin membangun pathway di akar rumput yang kuat agar anak-anak bisa mengenal dan mencintai bulutangkis sejak dini,” kata Wakil Ketua Umum Pengprov PBSI Jawa Tengah, Yuni Kartika, dalam keterangan kepada media.
“Kegiatan ini memang bukan sekadar perlombaan, tetapi juga upaya menumbuhkan minat di lingkungan sekolah agar lahir kegiatan ekstrakurikuler bulutangkis. Dengan begitu, para peserta dapat berkembang hingga ke klub dan menjadi bagian dari sistem pembinaan yang berjenjang,” sambungnya.
Festival SenengMinton Purwokerto 2025 menerapkan sistem perorangan dengan penilaian pemenang berdasarkan catatan waktu tercepat. Untuk peserta kelas 3, terdapat lima jenis rintangan yakni Service to Target, Shuttle Run, Pyramid Shuttlecock, Throwing The Shuttlecock dan Zig Zag Run. Sementara untuk peserta kelas 1 dan 2, perlombaan Service to Target ditiadakan dari kelima perlombaan.
Pada Service to Target, peserta melakukan service lurus dengan memasukkan shuttlecock ke dalam bidang target warna yang ditentukan. Shuttle Run berlari dari titik tengah mengambil kok, kemudian memindahkan ke sisi seberangnya, siswa berhasil menyelesaikan rintangan ialah yang berhasil memindahkan semua kok. Pyramid Shuttlecock, menyusun kok berbentuk piramid sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan.
Sementara Throwing The Shuttlecock melempar kok ke dalam lubang target. Zig Zag Run berlari melalui halang rintang secara zig zag. Usai menyelesaikan seluruh perlombaan tersebut, peserta harus menekan tombol timer selesai. Masing-masing games dirancang untuk melatih motorik, koordinasi, serta mengenalkan dasar-dasar teknik bulu tangkis dalam bentuk permainan yang menyenangkan.
“Melalui Festival SenengMinton, kami ingin menanamkan semangat sportivitas dan kecintaan terhadap bulutangkis sejak dini. Kami percaya bahwa mencetak atlet hebat dimulai dari menumbuhkan rasa gembira saat berolahraga,” kata Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin. siasat
