Sejarah berhasil ditorehkan Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA). Secara mengejutkan, sekolah binaan Grand Master (GM) Utut Adianto dan Eka Putra Wirya ini berhasil memborong dua rekor MURI atau Museum Rekor – Dunia Indonesia.
SCUA mendapatkan rekor sebagai Sekolah Catur Pertama di Indonesia dan sebagai Museum Catur Pertama di Indonesia. Penyerahan rekor ini diberikan langsung oleh Pendiri MURI, Jaya Suprana, kepada Owner SCUA Eka Putra Wirya yang berlangsung di Gedung MURI kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin 22 September 2025.
“Tentunya penghargaan ini memberikan semangat buat kami untuk lebih lagi dalam berkarier, walaupun sebenarnya kami tidak menyangka diberikan oleh MURI atas rekor ini. Kami menjalankan semua ini dengan cinta, dengan kasih yang kami perjuangkan untuk catur Indonesia,” ungkap Eka.
“Jadi kalau saya rasa kita akan terus berusaha bagaimana kita suatu saat nanti bakal melihat ada juara dunia dari Indonesia. Itu mungkin pemikiran, harapan saya ke depan,” jelasnya.
Dengan melihat bibit-bibit catur yang ada sekarang, pihaknya optimistis catur Indonesia akan semakin maju.
“Saya yakin kita akan mendapatkan atlet catur yang berbakat sekali. Dengan didukung keluarga, dengan pembinaan yang tepat, maka bukan hal mustahil kita dapat juara dunia,” kata dia.
Selain membina catur lewat bidang olahraga, Eka bersama Utut juga mampu menggandeng dunia catur untuk membina catur lewat bidang pendidikan.
Hal itu dibuktikan dengan suksesnya BPK PENABUR yang turut mengadakan kejuaraan catur secara rutin tiap tahun. Selain itu, Eka dan Utut melalui SCUA dan PB Percasi juga sukses bermitra dengan swasta seperti JAPFA dalam melakukan pembinaan dan juga kejuaraan catur sesuai kalender PERCASI.
“Hebat dan keren SCUA dan Museum Catur Indonesia. Keduanya pelopor pertama di Indonesia dan telah berhasil melahirkan Grand Master untuk membanggakan Indonesia,” kata Jaya Suprana.