PP PBSI telah menyiapkan program akselerasi selepas Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo keluar dari Pelatnas. Alwi Farhan dan kawan-kawan pun dituntut siap menghadapi keadaan.
Jonatan dan Chico memutuskan mundur dari Pelatnas PBSI pada Kamis (15/5). Keduanya memilih untuk melanjutkan karier sebagai pemain bulutangkis secara profesional bersama klub.
Kepergian keduanya tentu membuat tunggal putra RI saat ini sedikit pincang. Sebab, atlet-atlet muda kehilangan sosok senior di dalam Pelatnas, meskipun di dalam Pelatnas masih ada Anthony Sinisuka Ginting. Namun, peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo tersebut, masih dalam pemulihan cedera bahu dan berpeluang comeback Juli mendatang.
Adapun pelapis Jonatan di level utama yaitu Alwi Farhan (31 dunia), Mohammad Zaki Ubaidillah (55), dan Yohanes Saut Marcellyno (70). Sedangkan di level pratama di antaranya Muhammad Reza Al Fajri (126), Prahdiska Bagas Sujiwo (72), dan Bismo Raya Oktora (168).
Wakil Ketua Umum I PP PBSI Taufik Hidayat menilai perubahan ini sebagai hal yang normal dalam proses regenerasi dan tinggal menunggu waktu saja.
“Jadi memang mau tak mau suatu saat nanti mereka (senior) keluar juga. Nah, yang di bawahnya (para pelapis) harus dibangun dan mereka harus siap jadi ujung tombak suatu saat nanti. Karena akan dimakan prestasi dan umur dan kita enggak selamanya di sini,” kata Taufik kepada pewarta di Pelatnas PBSI, Cipayung.
“Jadi bagaimana edukasi atlet-atlet setelah mereka (seniornya) tidak di sini, tapi tetap ingin jadi Jonatan Christie. Sekarang mungkin belum siap, tapi harus siap wajib menggantikan mereka,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Binpres PBSI Eng Hian mengatakan federasi telah merencanakan akselerasi regenerasi. Tidak hanya sektor tungga putra, tapi empat sektor lainnya telah diprogramkan percepatan terutama dalam mengejar program menuju Olimpiade Los Angeles 2028.
“Dan khususnya di tunggal putra, kondisi ini bukan hal baru. Pada periode 2013-2014, saat kondisi tunggal putra yang dijalani Jonatan juga senior kosong dan gap jauh. Dan saat itu, Jonatan, Ihsan (Maulana) dan Ginting siap jadi tulang punggung Timnas,” dia menjelaskan.
“Nah, program ini juga kami akan berlakukan buat Alwi (Farhan) Ubed (Mohammad Zaki Ubaidillah) dan lainnya. Tapi (situasi) di sini lebih diuntungkan karena masih adanya Ginting. Dia sebagai senior jadi role model yang baik di Pelatnas bagi adik-adiknya.”
“Jadi akselerasi turnamen, latihan intensif, sudah kami rencanakan. Bukan hanya di tunggal putra, tapi semua sektor dan kita bisa lihat juga dari ganda putra yang turun di turnamen International Challenge sudah mulai terlihat prestasinya yang lebih konsisten. Sektor lain bisa mengikuti progres ini,” Eng Hian mempertegas.