Pentingnya Turnamen Berkualitas untuk Regenerasi Nomor Ganda

Posted on

Sektor ganda bulutangkis kerap jadi andalan Indonesia di pentas dunia. Maka regenerasi atlet jadi kunci penting untuk mempertahankan eksistensi itu.

Bukti pentingnya sektor ganda adalah mereka jadi penyumbang medali emas terbanyak untuk Indonesia di Olimpiade, lima dari total 10 medali emas.

Dimulai dari kejayaan Ricky Soebagdja/Rexy Mainaky di Atlanta 1996, kemudian Candra Wijaya/Tony Gunawan di Sydney 2000, Hendra Setiawan/Markis Kido di Beijing 2008, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di Rio de Janeiro 2016, hingga penantian panjang yang berakhir manis di sektor ganda putri lewat Greysia Polii/Apriyani Rahayu di Tokyo 2020.

Di luar Olimpiade, deretan prestasi lain juga tak kalah gemilang. Para pemain spesialis ganda Indonesia menyumbang banyak prestasi lewat pasangan yang melegenda. Nama-nama seperti Candra Wijaya/Sigit Budiarto, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamulja hingga Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri tercatat dalam sejarah di kancah bulutangkis dunia.

Dengan tradisi emas yang begitu panjang, wajar bila harapan besar disematkan pada ajang 13th Yonex-Sunrise Doubles Special Championships 2025 yang sedang berlangsung 10-13 September 2025 di Daihatsu Yonex-Sunrise Candra Wijaya International Badminton Centre (DYSCWIBC), Jelupang, Serpong, Tangerang Selatan, Banten.

“Semoga dari turnamen berkualitas seperti Yonex-Sunrise Doubles Special Championships ini bisa melahirkan kembali pemain-pemain ganda andal, baik di ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran untuk bisa disumbangkan bagi negara tercinta, Indonesia,” ujar penggagas turnamen Candra Wijaya dalam rilis kepada detikSport.

Bagi Candra, turnamen ini bukan sekadar kompetisi, melainkan wadah untuk menjaga supremasi ganda Indonesia di level dunia. Dengan regenerasi yang terarah, ia berharap muncul bibit-bibit baru yang bisa mengikuti jejak senior mereka.

Di hari kedua turnamen itu, pada nomor Ganda Taruna Campuran, Ardiola Dionilo (DYSCW) bersama Nadia Pritasari (Jaya Raya) menang atas unggulan dua Mitchel Rori Monintja/Balqis Azzahra Hasan 21-14, 21-15.

“Kami senang bisa bermain bagus hari ini, walau bermain dua kali. Kami mencoba fokus saja,” ungkap Ardiola.

“Lawan bermain bagus, sulit ditembus pertahanannya. Tapi kami mencoba keluar dari tekanan dan berhasil,” timpal Nadia.

Sedangkan duet dari Gideon Badminton Academy, Joseph Marcellino Kyta/Syafiqa Aliya ,mengalahkan duet Kaka Raihansyah/Azzahra Khairunnisa 17-21, 21-17, 21-1 di babak perempat final kategori Ganda Taruna Campuran.

Dari Ganda Dewasa Campuran, pasangan Jaya Raya Steven Lie Sutarman/Stephanie Widjaja secara mengejutkan menundukkan ganda unggulan teratas Michael Wiguna/Nathalie Ivyana 21-16, 21-17.