Penantian Manis Lando Norris

Posted on

Lando Norris menjadi juara dunia Formula 1 2025 usai finis ketiga di GP Abu Dhabi. Perjalanan naik turun sepanjang musim pun berbuah manis.

Dalam balapan pamungkas di Yas Marina Circuit, Minggu (7/12), Norris yang butuh finis tiga besar demi mengunci gelar berhasil menjalankan tugasnya dengan baik. Kemenangan yang diraih Max Verstappen jadi tak berarti banyak.

Tambahan 15 poin sudah cukup bagi Norris untuk finis di posisi teratas klasemen akhir dengan 423 poin, unggul dua poin saja dari Verstappen. Ia sukses menurunkan sang juara bertahan dari takhta yang sudah dikuasainya selama empat tahun.

Perjalanan Norris menuju tangga juara jauh dari kata mulus. Ia harus bersaing dengan Oscar Piastri yang merupakan rekan setimnya sendiri. Sampai Agustus lalu, pebalap Australia itu memegang kendali dengan berada di puncak klasemen.

Terlebih setelah insiden gagal finis di GP Belanda yang membuat Norris tertinggal 34 poin dari Piastri di klasemen dengan sembilan balapan sisa. Namun siapa sangka, Norris bangkit di sisa musim, bersamaan dengan penuruna performa Piastri.

Klimaksnya saat Norris merebut puncak klasemen dari tangan Piastri usai meraih kemenangan di GP Meksiko Oktober lalu. Sejak itu, ia pun tak tergoyahkan dari posisi teratas. Meski kemudian datang Verstappen ikut bersaing usai mengalami kemajuan pesat di paruh kedua musim, namun itu semua sudah terlambat.

Norris pun keluar sebagai juara dunia usai menyentuh garis finis di Abu Dhabi. Ia pun menuntaskan dahaga 17 tahun yang dirasakan McLaren sejak Lewis Hamilton menjadi juara bersama tim asal Woking tersebut.

“Keren sekali, gila sekali, sulit bagi saya untuk mengatakannya. Musim ini penuh pasang surut. Apakah sempurna? Tentu saja tidak, saya mengalami kesulitan dan keberuntungan. Menjadi juara dunia adalah soal konsistensi. Saya fokus pada diri sendiri,” ujar Norris kepada Sky Sports.

“Saya senang sampai menangis, saya tidak tahu apakah saya akan menangis. Saya teringat ibu saya dan pikiran itu membuat saya menangis. Saya menjadi sedikit lebih emosional, hari yang luar biasa.”

“Beberapa putaran terakhir cukup santai. Saya hampir mengalami masalah lagi ketika saya mencoba sedikit rileks. Saya rasa Will (Joseph, insinyur balapan Norris) bahkan tidak mengatakan itu adalah putaran terakhir.”

“Yang membuatnya lebih baik adalah saya bisa berbagi dengan tim. Kami telah melalui banyak hal bersama. Saya ingin melakukannya bersama McLaren sejak awal dan saya merasa mereka juga menjadi bagian darinya, jadi saya sangat senang kami meraih gelar pebalap dan konstruktor bersama,” tegasnya.

Saksikan Live DetikPagi :