Menjelang pelaksanaan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) dan Indonesia Open 2025, Pengurus Besar Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (PB IKASI) menggelar Rapat Anggota yang diikuti oleh 28 Pengurus Provinsi (Pengprov) dari seluruh Indonesia.
Ketua Umum PB IKASI, Agus Suparmanto, menegaskan bahwa rapat ini menjadi momen penting untuk menyatukan visi dalam meningkatkan prestasi cabang olahraga anggar nasional, yang dinilai masih belum mencapai titik kejayaannya.
“Terus terang, kejayaan anggar saat ini masih belum sesuai harapan. Karena itu, setiap tahun kami mengumpulkan Pengprov dari seluruh Indonesia untuk memberikan masukan. PB IKASI sendiri tidak memiliki atlet, karena yang memiliki dan membina adalah Pengprov. Jadi, ujung tombaknya ada di daerah,” ujar Agus ditengah acara yang berlangsung di Hotel Grandhika Iskandarsyah, Jakarta Selatan, Sabtu (21/06).
Dalam rapat tersebut, Agus menyampaikan bahwa Kejurnas rencananya akan digelar pada akhir September 2025 dengan Provinsi Aceh sebagai tuan rumah. Kejuaraan ini akan dilanjutkan dengan penyelenggaraan Indonesia Open, yang akan melibatkan atlet dari dalam dan luar negeri.
PB IKASI akan memberikan dukungan penuh, baik dari sisi fasilitas maupun pembinaan, termasuk kemungkinan pengiriman atlet untuk mengikuti program pelatihan (training camp) di luar negeri.
“Ini semua untuk memotivasi para atlet agar lebih semangat dan mampu meraih prestasi yang membanggakan, baik di level nasional maupun internasional,” tambah Agus.
Ia juga menekankan bahwa hasil PON terakhir menjadi tolak ukur utama dalam pembinaan prestasi. Beberapa provinsi seperti Aceh dan Riau yang tampil gemilang di PON lalu, diharapkan dapat melahirkan lebih banyak atlet potensial di masa mendatang.
Tidak hanya fokus pada atlet, PB IKASI juga akan memperkuat aspek pendukung lain seperti pelatih, wasit, dan infrastruktur. Menurut Agus, kebutuhan akan SDM seperti pelatih dan wasit sangat mendesak, terlebih jika jumlah peserta dalam Kejurnas bisa mencapai seribu orang.
“Pertandingan seperti Kejurnas juga menjadi sarana evaluasi terhadap perkembangan Pengprov, kualitas atlet, pelatih, wasit, hingga sarana-prasarana. Evaluasi ini akan menjadi dasar dalam mempersiapkan atlet menuju ajang internasional,” tegasnya.
Sementara itu, Pimpinan Rapat Anggota PB IKASI, M. Nasir Syamaun, menjelaskan bahwa untuk Kejurnas, peserta akan berasal dari masing-masing Pengprov. Sedangkan untuk Indonesia Open, PB IKASI akan membentuk tim elit nasional yang akan bertanding melawan atlet-atlet dari negara seperti Korea Selatan, Vietnam, dan Singapura.
“Dasar pembentukan tim ini adalah hasil PON 2024. Selain itu, kami juga sudah menyusun sejumlah program kerja untuk 2026, seperti memperbanyak klub anggar di daerah, menambah jumlah atlet dan pelatih, serta rutin menggelar Kejurnas dan Indonesia Open,” ujar Nasir.
Ia menambahkan, tujuan akhir dari rangkaian program ini adalah peningkatan prestasi atlet anggar Indonesia di level regional maupun internasional.
“Banyak masukan dari Pengprov terkait pembinaan prestasi di daerah, baik di tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga klub. Nantinya, PB IKASI akan mengambil atlet-atlet terbaik dari daerah untuk dibina lebih lanjut sebagai wakil Indonesia di level yang lebih tinggi,” paparnya.
Nasir juga menyoroti pentingnya pelatihan dan peningkatan kapasitas bagi pelatih, wasit, dan juri. Menurutnya, keberhasilan penyelenggaraan sebuah kejuaraan sangat bergantung pada kualitas SDM teknis tersebut.
“Wasit dan juri memiliki peran krusial dalam menjamin objektivitas hasil pertandingan. Karena itu, peningkatan kualitas mereka akan menjadi salah satu prioritas,” pungkasnya. bersiap