Nasib Rinov/Mentari di Tangan Rionny

Posted on

Terkait masa depan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, Kabid Binpres PBSI Eng Hian menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada pelatih ganda campuran Rionny Mainaky.

Hal ini sekaligus menjawab pernyataan Rinov, yang sempat meminta rehat kepada pelatih karena merasa permainannya sedang stagnan.

Rinov, yang kembali berpasangan dengan Mentari sejak Kejuaraan Asia 2025, tak memperlihatkan peningkatan signifikan. Hasilnya cuma sampai perempatfinal.

Di Singapore Open setelah itu juga tak lebih baik. Mereka tersingkir di babak 32 besar. Hasil serupa lantas didapatkan saat Rinov/Mentari main di Indonesia Open 2025.

“Itu kembali lagi ke kebijakan pelatih, itu salah satu program dari pelatih, bagaimana meningkatkan performa atletnya. Salah satunya memberikan waktu untuk diskusi komunikasi dengan keluarga itu adalah program pelatih. Kalau dibutuhkan silakan,” kata Eng Hian saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta.

“Tapi sejauh ini kami lihat Rinov/Mentari masih berlatih normal kok. Cuma yang selalu yang kami evaluasi adalah bagaimana nih pencapaiannya sudah sesuai target belum dengan kapasitas mereka?”

“Kan enggak mungkin kami ngomong dia di level 100. Di level 500 juga kami harapkan dengan masa (waktu) dia di Pelatnas, usia, itu kan pencapaiannya paling enggak 500 apa nih? semifinal? final? juara? Kalau enggak ada pencapaian, ya pelatihnya bagaimana tanggung jawabannya?” ucap Eng Hian.

Dalam pantauan detikSport, Rinov sudah terlihat menjalani latihan di Pelatnas bersama rekan-rekannya, termasuk Dejan Ferdinansyah pada Rabu (18/6/2025). Mereka melakukan game dengan format 2 vs 4 di bawah pengawasan Rionny selaku pelatih dan Koordinator Tim Pelatih PBSI Mulyo Handoyo.

Meski begitu, belum ada keputusan terkait masa depan Rinov/Mentari hingga saat ini. Apakah terus lanjut atau merombak lagi, mengingat komposisi ganda campuran saat ini kembali ganjil.

“Belum (ada keputusan apapun). Merombak? Iya kemungkinan masih bisa. Mungkin. Kami beri opsi sebesar besarnya, seluas-luasnya kepada pelatih, yang kami harapkan, targetkan, sampai akhir tahun (2025) mix double berapa gelar? Ganda putra berapa kelar? Tunggal putra berapa gelar? Dengan levelnya masing-masing,” ujarnya.

“Ya kan enggak mungkin saya taruh Ubed (Moh. Zaki Ubaidillah) untuk target di level 1000? atau Alwi (Farhan) kami minta di level 1000 kan enggak. Kami harus sesuaikan lagi tapi kami minta pencapaian itu kalau enggak tercapai ya …. sejauh mana pencapaian itu,” kata Eng Hian menyebut dua nama pebulutangkis muda di nomor tunggal putra.