Menpora Dito Ariotedjo akan mengajukan penambahan fasilitas pendukung agar Indonesia Arena GBK bisa menggelar Piala Sudirman dan Piala Thomas-Uber. Upaya itu dilakukan jika RI resmi menjadi tuan rumah dua kejuaraan bulutangkis level dunia tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) Khunying Patama Leeswadtrakul menawarkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Sudirman 2027 dan Piala Thomas-Uber 2028.
Hal itu disampaikan Khunying kepada Menpora Dito Ariotedjo di sela-sela aktivitas peninjauan fasilitas olahraga yang berada di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) tersebut pada hari Minggu (8/6) lalu.
Dari sejumlah fasilitas olahraga yang dilihat, Khunying tertarik pada Indonesia Arena. Kemegahan Indonesia Arena menjadi daya tarik tersendiri dan dinilai punya potensi besar untuk menjadi tuan rumah ajang bulutangkis kelas dunia.
Menpora Dito menyambut tawaran tersebut dan siap jika dipilih menjadi tuan rumah dua kejuaraan beregu bulutangkis paling prestisius di dunia itu.
“Yang pasti kami sudah meng-confirm bahwa kami berminat dan siap,” kata Dito saat dikonfirmasi detikSport, Rabu (11/6/2025).
Menpora yang akan berusia 35 tahun pada 25 September itu bahkan bersiap untuk mengajukan penambahan fasilitas pendukung demi Indonesia Arena dapat sesuai standar BWF.
Sebelumnya, Indonesia Arena sempat menjadi lokasi perhelatan turnamen BWF Super 1000 Indonesia Open 2024. Tapi rencana itu batal karena masalah pencahayaan, sehingga turnamen tersebut kembali dilaksanakan di Istora Gelora Bung Karno, bahkan pada turnamen Super 1000 tahun ini.
Secara pencahayaan, sebenarnya venue berkapasitas 16.088 kursi itu lengkap dan punya kapasitas penerangan yang melebihi standar internasional. Namun, tidak pas ketika berkaitan dengan sudut atau angle cahaya, sehingga perlu adanya penambahan rigging termasuk lampu-lampunya.
Sementara itu memasang rigging lampu tak semudah membalik telapak tangan, sebab bebannya bisa mencapai 8-12 ton. Sementara batas rekomendasi beban dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU PR) hanya 2,5 ton.
Nah, bila Indonesia benar-benar didapuk menjadi host Piala Sudirman dan Piala Thomas-Uber, dan memilih Indonesia Arena sebagai lokasi perhelatannya. Maka renovasi harus dilakukan agar sesuai standar BWF.
“Kami akan ajukan penambahan fasilitas support,” kata Dito menyoal kendala pencahayaan itu, sebelum menambahkan bahwa, “saat ini Indonesia Arena dikelola (PPK) GBK dan kami akan bersama-sama ( PBSI, Kemenpora, dan Kementerian PU PR berusaha untuk mengupayakannya).”
Pun jika Indonesia Arena tak bisa, politikus Golkar itu mengatakan tetap membuka berbagai opsi venue. “Istora senayan dan beberapa GOR di luar Jakarta,” ujarnya.
Dito juga berharap keputusannya bisa cepat diambil agar Indonesia bisa segera mempersiapkan diri. “Kami menunggu keputusan dari BWF,” ujarnya.