Komentar Dingin Taufik Hidayat soal Psikolog di Pelatnas, Atlet Diminta ‘Ngaca’ baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Peran psikolog dalam tubuh PP PBSI masih menjadi hal yang disoroti terkait turunnya pencapaian atlet-atlet Pelatnas di turnamen dalam enam bulan terakhir. Waketum I PP PBSI Taufik Hidayat memberikan pandangannya.

Persoalan psikolog mencuat ke permukaan saat salah satu atlet tunggal putri, Komang Ayu Cahya Dewi, yang ingin mencari psikolog dari luar Pelatnas. Pernyataan itu membuka indikasi PBSI belum memiliki psikolog.

“Yakin apa butuh psikolog doang? Kan enggak hanya psikolog, itu kan butuh sinergi yang lain. Psikolognya bagus kalau latihan fisiknya enggak bagus? Dari mana gitu loh, makanya kita harus duduk bareng. Bener enggak psikolog doang?” kata Taufik saat ditemui di kawasan Thamrin, Jakarta, pada Rabu (26/6/2025).

“Nah sekarang apa pun yang diomongin PBSI salah. Kami enggak tahu atletnya seperti apa. Kami sudah siapkan semua, dan psikolog itu kan enggak gampang. Ada yang bisa personal, ada yang bisa general besar. Enggak gampang lo, mengurusi atlet itu enggak gampang,” tuturnya.

Peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 itu sekaligus menegaskan bahwa kehadiran psikolog di PBSI sejatinya sudah ada. Namun, lebih banyak tidak cocok dengan atlet.

“Kayak pernah ada, enggak cocok, ganti lagi, itu kan mereka (atlet) yang merasakan. Bukan kami. Kalau kami paksakan, sekarang, besok, lusa, 1,2,3 10 tapi kalau mereka tak coock terus, mati lah kita. Mau gimana?”

“Makanya yang harus dipertanyakan yakin benar-benar ke psikolog saja. Mereka juga harus ngaca kan apa teknik mereka, apa fisik mereka. Seperti apa?” ujarnya.

Taufik pun telah merencanakan untuk melakukan evaluasi lanjutan pada Kamis (26/6/2025) pukul 10.00 WIB. Sebelumnya, ia bersama pelatih sebagian telah melakukan penilaian setelah Indonesia Open 2025.

Namun, ia tak mau secara detail menjelaskan apa yang menjadi catatan besar dari penurunan pencapaian atlet-atlet bulutangkis Indonesia dalam enam bulan terakhir.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

“Kan enggak mungkin kami buka semuanya,” kata Taufik sekaligus menyudahi wawancara. komentar