Kisah Nusantara Pro Cycling Team Jadi Tim Terbaik di Tour de Langkawi

Posted on

Tim Nusantara Pro Cycling Team pulang membawa cerita manis dari Tour de Langkawi 2025. Mereka didapuk sebagai tim Asia terbaik di ajang itu.

Nusantara Pro Cycling Team turun di ajang Le Tour de Langkawi yang sering disebut sebagai Tour de France-nya Asia 28 September hingga 5 Oktober lalu. Nusantara harus bersaing dengan 22 tim dari 15 negara, termasuk Astana Kazakhstan Team yang merupakan peringkat keempat dunia.

Ini jadi kali ketiga Nusantara Pro Cycling Team mengikuti Tour de Langkawi. Di edisi ketiga ini, Nusantara mendapat gelar tim Asia Terbaik (Best Asian Team) di ajang UCI Pro Series (2.Pro) Le Tour de Langkawi.

Perjuangan Nusantara tidak mudah karena mereka harus menuntaskan delapan etape sejauh 1.244 KM, melintasi dataran Malaysia sebelum menutup perjuangan di bawah ikon Kuala Lumpur, Menara Kembar Petronas.

Enam pebalap yang jadi andalan Nusantara adalah Imam Arifin, Muhammad Ridwan, Muhammad Herlangga, Maulana Astnan, Ilham Dzikri, dan Ade Meisa. Perjuangan mereka tidak mudah, terutama di Queen Stage pada Etape 5 yang menyajikan rute pendakian di Bukit Fraser.

Ilham sebagai pemimpin tim sempat mengalami kendala mekanikal, mulai dari shifting rusak hingga ban bocor yang memaksanya berganti sepeda dan harus berupaya kembali mengejar peloton.

Meski sempat tertinggal, strategi dan solidaritas tim membuat Nusantara mampu mempertahankan performa hingga finis keseluruhan dan unggul sembilan detik atas tim Jepang, Aisan Racing Team.

“Senang sekali kita mencetak sejarah baru lagi. Kali ini Nusantara menang di klasemen Asia dengan komposisi pembalap muda yang masih tahap pengembangan,” ungkap Manajer sekaligus Pelatih Nusantara Pro Cycling Team, Rastra, dalam rilis kepada detikSport.

Keberhasilan Nusantara jadi tim terbaik Asia tak lepas dari tunggangan mereka, yakni Helios A terbaru keluaran Polygon Bikes. Sepeda tersebut berwarna hitam -hijau khas tim Nusantara Pro Cycling Team.

Tak hanya dipakai oleh Nusantara, sepeda Polygon juga digunakan Terengganu Cycling Team (TSG), yang juga jadi tim balap sepeda terbaik se-Asia. Dengan torehan gemilang pembalap Nur Aiman Rosli, yang juga mencatat sejarah di Le Tour de Langkawi 2025.

Pebalap kelahiran Johor ini menyabet gelar Best Asian Rider pada etape ketujuh. Kemenangan ini sekaligus mengembalikan kejayaan TSG sejak terakhir kali Harrif Salleh naik podium di Le Tour de Lengkawi 2020.

Polygon Helios A ini baru diluncurkan bulan Juni 2025. Terinspirasi tetesan air hujan pada proses pengembangan di tahun 2021, Helios A saat ini merupakan penyempurnaan aerodinamika dari seri sebelumnya. Baik Terengganu maupun Nusantara terlibat langsung dalam proses pengembangan sepeda tersebut.

“Saat membicarakan aerodinamika, fokus seringkali pada sepeda-padahal, posisi pengendara, terutama tubuh bagian atas, memiliki peran yang lebih besar. Karena itu, kami mengubah geometri Helios A yang baru agar lebih condong ke depan,” papar Zendy Meidyawan Renan sebagai Chief of Product Development.

Melalui lebih dari tiga tahun pengembangan bersama dua tim andalannya itu, Polygon akhirnya berhasil mengembangkan Helios yang lebih aerodinamis dengan mempertahankan fungsinya yang all-round, sehingga nyaman digunakan untuk medan datar, sekaligus ringan untuk tanjakan. Ini merupakan bentuk keseriusan Polygon untuk mengukuhkan posisinya di Asia hingga dunia.

“Kami sangat bangga atlet-atlet Indonesia hingga mancanegara bisa berprestasi menggunakan sepeda karya anak bangsa. Kami terus berkomitmen untuk bisa membawa nama Indonesia ke level dunia melalui berbagai inovasi kami,” papar Alda Miranda selaku Brand Marketing Polygon Bikes.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *