Indonesia merebut gelar juara umum di turnamen Super 100 Indonesia Masters II 2025. Wakil Ketua Umum PP PBSI Taufik Hidayat mengatakan hasil ini bagian dari proses dan kerja keras semua pihak.
Dari lima nomor yang dipertandingkan, Indonesia cuma kehilangan satu nomor tunggal putri. Mutiara Ayu Puspitasari hanya sampai semifinal usai dikalahkan dari tunggal India Devika Sihag 9-21, 21-19, 12-21.
Sementara sisanya berhasil mendapatkan gelar melalui tunggal putra Muhammad Zaki Ubaidullah, ganda campuran Marwan Faza/Aisyah Salsabila Putri Pranata, ganda putra Raymond Indra/Nikolaus Joaquin, dan ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti.
Khusus ganda putri, PBSI berhasil menciptakan all Indonesian final. Apri/Fadia sukses memenangkan pertandingan melawan juniornya, Isyana Syahira Meida/Rinjani Kwinara Nastine.
“Kemenangan ini adalah hasil dari kerja keras, disiplin, dan semangat juang para atlet, serta dukungan penuh dari pelatih, tim pendukung, dan tentunya masyarakat Indonesia,” kata Taufik dalam keterangan tertulisnya Senin (27/10/2025).
“Saya berharap prestasi di level 100 ini bisa menjadi motivasi dan menambah kepercyaan diri para atlet untuk terus berprestasi di level yang lebih tinggi,” ujarnya.
Taufik menambahkan bahwa olahraga bulutangkis bukanlah cabang olahraga instan melainkan cabor yang membutuhkan proses. Hasil dari proses pembinaan yang berjalan kurang lebih sembilan bulan sudah mulai terlihat hasilnya.
Nama-nama pemain muda seperti Ubed, Raymond/Nikolaus, Isyana/Rinjani, Marwan/Aisyah sudah mulai menunjukkan kualitas permainan dan prestasinya disini. Mereka ini adalah calon-calon pebulutangkis masa depan Indonesia.
Sementara itu, Kabid Binpres PP PBSI Eng Hian mengatakan, regenerasi atlet merupakan salah satu prioritas utama PBSI. Beberapa pemain muda menunjukkan performa yang sangat menjanjikan di turnamen ini.
“Pencapaian ini tentunya menjadi bagian dari proses akselerasi untuk regenerasi kecuali Apri/Fadia karena mereka diturunkan di turnamen ini untuk meraih gelar juara dan menaikkan ranking poin mereka,” kata pelatih yang karib disapa Didi ini.
“Turnamen adalah bagian dari proses sekaligus pembuktian dari atlet-atlet potensial kita untuk meraih gelar juara secara bertahap dari level bawah kemudian naik ke level yang lebih tinggi. Ke depannya saya berharap Ubed, Faza/Aisyah, Raymond/Joaquin, Isyana/Rinjani bisa menjadi berprestasi di level yang lebih tinggi,” ujar Eng Hian mengharapkan.






