Kabid Binpres PBSI: Atlet Bulutangkis Indonesia Belum Capai Level Elite

Posted on

Kabid Binpres PBSI Eng Hian menyebut beberapa atlet utama bulutangkis Indonesia belum mencapai level elite. Itu berdasarkan hasil evaluasinya bersama pelatih.

Bulutangkis Indonesia dalam sorotan tajam menyusul minimnya gelar yang diraih. Usai Indonesia Open 2025, evaluasi menyeluruh dilakukan.

Binpres (pembinaan dan prestasi) serta pelatih melakukan rapat guna menilai pencapaian dari hasil turnamen yang diikuti para atlet sejak Januari hingga awal Juni 2025. Tepatnya Malaysia Open sampai Indonesia Open.

Hasilnya, kata Eng Hian, pelatih menyampaikan atlet-atlet utama Indonesia belum semuanya mencapai level elite. Kini mereka dituntut meningkatkannya.

“Atlet-atlet utama kami belum semuanya di posisi level elite. Perlu mengejar, menaikkan kemampuan baik teknik maupun fisik,” kata Eng Hian dalam keterangan tertulisnya, Kamis (19/6/2025).

“Di ganda putra sebenarnya sudah mencapai level itu, tapi hasilnya baru 5 kali finalis dan memang belum sesuai harapan kita semua,” tuturnya.

Capaian 5 kali final yang dimaksud antara lain, finalis Indonesia Masters 2025 via Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, runner up All England (Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana), kemudian Thailand Masters dan Swiss Open melalui Daniel Marthin/Muhammad Shohibul Fikri.

Serta satu final diperoleh Sabar Karyaman Gutama/Moh. Reza Pahlevi Isfahani di Indonesia Open 2025. Namun, mereka merupakan atlet non-Pelatnas.

PBSI juga dihadapkan pada kondisi dua atlet andalannya dari sektor tunggal yang dalam kondisi masih pemulihan. Anthony Sinisuka Ginting menjalani penyembuhan cedera sejak awal tahun, sedangkan tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung ada kendala dengan kesehatannya.

Sehubungan dengan kondisi tersebut, PBSI juga dalam upaya melakukan percepatan naik level pada atlet-atlet pelapisnya. Seperti Alwi Farhan, Putri Kusuma Wardani, hingga Jafar Hidayatullah/Felisha Pasaribu.

“Ini menjadi PR (Pekerjaan Rumah) saya bersama pelatih teknik dan fisik untuk membuat program latihan yang lebih tepat sasaran, agar atlet dapat mencapai performa terbaiknya,” kata Eng Hian.