Pebulutangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie ternyata masih menyimpan cedera pada bagian panggul. Agar sakitnya tak kambuh saat bertanding, ia punya trik tersendiri.
Juara All England 2024 itu mengungkapkan sempat mengalami sakit pada bagian panggulnya. Cedera ini merupakan sakit lama sejak Asian Games 2018. Namun, saat itu penyembuhannya hanya melalui fisioterapi dan minum obat.
Kendati belum sepenuhnya lepas dari cedera, sosok yang akrab disapa Jojo itu tidak menyerah dengan keadaan. Hasilnya pun terlihat saat sukses menjuarai tiga turnamen sepanjang dua bulan terakhir, yakni Korea Open, Denmark Open, dan Hylo Open 2025.
“Kalau ada (cedera) pasti akan ada, tapi balik lagi. Itu akan muncul ketika, satu, tidak dijaga. Dua, tingkat kelelahannya itu sangat-sangat berlebihan. Ketiga, tidak ada latihan rehabnya,” kata Jonatan Christie saat ditemui di PB Tangkas, Jakarta Barat.
“Kayak contohnya kemarin di Hylo itu sempat berasa, sempat berasa lagi. Tapi setelah diskusi dengan tim, fisio, dan pelatih fisik, ‘Oh mungkin coba ada latihan tambahan di bagian yang titik sakitnya itu’. Jadi selama sebelum bertanding, terus juga sesudah bertanding, itu terus yang dilatih. Kalau saya menyebutnya rehabnya-lah, latihan rehabnya.”
“Jadi itu terus, sambil ya mungkin pada saat kemarin memang tetap dibantu obat juga gitu loh. Cuma overall sampai saat ini, sudah enggak sih, dan enggak ada terkendala apa-apa juga gitu. Jadi ya balik lagi memang harus dijaganya tuh benar-benar care-nya tuh lebih gitu, jadi pay attention ke titik itu harus lebih banyak lah, dibanding mungkin fokusnya ke teknik atau lain-lain sebagainya,” tuturnya.
Jonatan juga senang tak perlu minum obat untuk meredakan sakitnya dalam beberapa pekan ini. Pemain peringkat lima dunia ini pun berharap bakal terus sehat tanpa harus ada operasi.
“Selama ini untuk pertandingan saja iya (minum obat), tapi untuk di latihan, enggak. Dan beberapa minggu ini, 1-2 minggu belakangan, sudah oke sih enggak minum obat, enggak masalah,” kata Jonatan Christie.
“Sejauh ini karena masih bisa diatasi dengan latihan rehabnya, terus benar-benar dijaga. Dari makannya juga, sepertinya belum perlu (operasi). Kalau memang, ya kita enggak pernah tahu ke depannya, jika terlihatnya parah banget atau bagaimana, ya mungkin itu akan diambil, tapi ya saya sih berharapnya enggak ya,” Jonatan mengharapkan.
“Jadi tetap fokusnya itu balik lagi dari pola makannya, dari fisionya, dari latihan rehabnya, itu yang memang harus lebih diperhatikan,” tegasnya.
