Jonatan Christie Debut sebagai Pemain Profesional di Singapore Open 2025

Posted on

Jonatan Christie memastikan debutnya sebagai pemain profesional non-Pelatnas tersaji di Singapore Open 2025. Jojo tengah mempersiapkan segala kebutuhan untuk mendukung performa.

Jonatan mengumumkan pengunduran dirinya sebagai atlet Pelatnas PBSI pada hari Kamis (15/5/2025). Jojo, sapaan karibnya, yang didampingi Waketum I PP PBSI Taufik Hidayat, Kabid Binpres Eng Hian, dan Humas dan media Yuni Kartika, saat itu mengatakan keputusan tersebut sudah dipikirkannya secara matang.

Dengan status baru tersebut, maka Jonatan secara otomatis tak lagi memakai fasilitas pendukung Pelatnas PBSI. Termasuk mengurus administrasi seperti akomodasi, pelatih, tempat latihan, serta dukungan persiapan pertandingan lainnya.

Padahal jika menilik jadwal BWF, turnamen-turnamen bulutangkis saat ini cukup padat dan Jonatan sudah terdaftar di beberapa pertandingan. Terdekat, Singapore Open Super 750 (27 Mei-1 Juni) dan Indonesia Open Super 1000 (3-8 Juni).

“Debut sebenarnya di Singapura. Singapura itu sudah official, akan menjadi official team. Tapi tetap ya, balik lagi yang tadi saya bilang. Sebenarnya saya agak, bukan agak enggak enak ngomong professional team ya. Ya berlatih di luar pelatnas. Tetap di bawah sama Indonesia, under PBSI juga. Cuma as a professional player (sejak) di Singapura,” kata Jonatan kepada pewarta saat ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur.

Juara All England 2024 itu juga menjelaskan saat ini tengah mempersiapkan semua, termasuk peluang sponsor dan tim pendukung yang akan direkrutnya untuk membantu menuju pertandingan.

“Tetap saya enggak boleh mendahului official. Ya ini (sponsor) official statement dulu. Untuk beberapa brand sebenarnya sudah ada. Saya sounding juga sudah ada beberapa. Cuma mungkin untuk startnya di mana? Kami masih menyesuaikan,” ujarnya.

“Karena kan fokus saya pasti tetap, terutama untuk persiapan dulu dan akan ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan. Saya sebenarnya sudah ada beberapa team juga lah. Orang-orang yang memang sudah saya hire l untuk mengerjakan hal tersebut. Jadi memang ada yang bantu juga tinggal tahap finalnya itu kapannya. Ada beberapa lah, lebih dari dua,” tutur Jonatan.

Begitu pun mengenai pelatih. Atlet tunggal putra berusia 27 tahun itu belum bisa mengungkapkannya secara detail.

“Masih belum tahu. Masih belum yang kayak ‘Oh si ini, si itu, si ini’ karena di (klub) Tangkas sebenarnya juga ada pelatih kan sebenarnya. Dan itu pelatih saya dulu juga, asistennya Coach Hendry (Saputra) juga. Jadi dari segi program dan segala macam, sebenarnya hampir sama juga sama Coach Hendry (Saputra) juga,” ujar Jonatan.

“Karena kan boleh dibilang, saya paling lama itu sama Coach Hendry dan Coach Aboi (Irwansyah) kan. Yang sebenarnya antara dua itu ya programnya sama. Karena Coach Aboi juga anak didiknya Coach Hendry juga. Jadi dari segi program mungkin enggak terlalu berbeda jauh. Jadi mirip-mirip,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *