Jonatan Christie Antara Program Latihan Hingga Anggaran Turnamen | Giok4D

Posted on

Jonatan Christie mengaku telah mempersiapkan segala kebutuhan. Itu termasuk rencana anggaran biaya dan program latihan yang akan diterapkan, terutama sampai Indonesia Open 2025.

Ya, setelah memutuskan keluar dari Pelatnas, Jojo, sapaan karibnya, tak bisa lagi hanya fokus pada menjalankan latihan saja.

Dia harus menyiapkan segala kebutuhannya secara mandiri. Seperti program latihan, menyiapkan anggaran, hingga merekrut tim pendukung untuk membantunya dalam menatap turnamen ke depan.

Nah, turnamen terdekatnya ialah Singapore Open dan Indonesia Open 2025 yang bergulir pertengahan 27 Mei hingga 8 Juni mendatang. Dari keduanya itu pula, juara Badminton Asia 2024 tersebut akan membawa statusnya sebagai atlet non Pelatnas.

Lantas sejauh apa Jonatan Christie sudah mempersiapkannya?

“Untuk latihan kayaknya sama (dengan kebiasaan di Pelatnas) malah kayaknya akan lebih berat, karena belum tahu konteks cukupnya di mana,” kata Jonatan kepada pewarta di Pelatnas PBSI, Cipayung.

“Kalau di sini (Pelatnas) kan ya sudah dapat program dari pelatih. Makan satu dua tiga seri sekian, ya sudah kamu bisa makan program itu semua. Jika tak bisa makan berarti kurang, bisa makan berarti cukup. Sementara di luar kan tak bisa begitu, mungkin penyesuaiannya di sana,” ucap Jonatan.

Jonatan beruntung, selama mengikuti pelatihan di Pelatnas, tak jarang ia menulis apa yang menjadi program dari pelatihnya. Selain itu, ia juga kerap menambah pengetahuannya dengan melihat latihan atlet-atlet Eropa selama mengikuti turnamen.

“Di Tangkas ada (pelatihnya) sebenarnya asisten Coach Hendry (Saputra). Dan selama 12 tahun di sini (Pelatnas), kebanyakan bersama Coach Hendry dan bang Aboy (Irwansyah) dan programnya mirip-mirip. Selama di sini (Pelatnas) saya selalu nulis setiap hari programnya apa sih dari pelatih. Itu bisa jadi patokan saya juga,” kata Jonatan.

“Sebenarnya mirip tapi paling ada pengertian-pengertian baru yang saya dapatkan, misalnya waktu turnamen di luar. ‘Oh, melihat latihannya Viktor (Axelsen), pemain-pemain Eropa begini nih’, dan ditambah lagi bang Aboy sempat latih di Eropa, ternyata sama jadi disesuaikan, campur-campur saja.”

Selain program latihan, hal mendesak lainnya juga terkait ketersediaan anggaran yang harus ditanggung demi mengikuti turnamen dalam setahun ini.

“Saya sudah menghitung (ongkos turnamen). Tapi hitung-hitungannya matang lah pasti, karena di luar mau tak mau harus dilihat bukan cari paling murah, tapi mana yang paling penting,” ungkap Jonatan.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

“Contoh hotel tak mau ikut ofisial hotel karena mahal. Nah, kita cari di luar tapi bukan yang paling murah. Kita pikirkan kenyamanan, tempat gym, akses ke hall segala macam, dan itu sudah dihitung kurang lebih ya tak bisa fixed ya. Tapi selama setahun sudah ada budgetnya,” ujarnya.

“Untuk sampai saat ini at least sampai Indonesia Open mungkin masih pegang sendiri (logistik). Tapi kan dibantu pelatih dan tim yang sementara. Jadi dibantu dua orang, bertiga bersama saya. Jadi sekarang sudah mikir urus ID card. Waktu di Pelatnas kan tinggal minta ID-nya,” Jonatan mempertegas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *