Atlet berkuda dari Top Line H Sport Arthayasa, Jendry Palandeng, merajai Arthayasa Open 2025 . Ini jadi modal Jendry menatap SEA Games 2025.
Pada ajang yang digelar di Arthayasa Stables & Country Club, Minggu (11/5/2025), Jendry turun di kelas kelas 140 cm Sarga FEI CS-I 1* W Sea League Qualifier 1, dengan menggunakan dua kuda berbeda, yakni Kuda Cadou 4 dan Living Pleasure W.
Namun, itu tidak menghalanginya untuk merajai kelas yang diikutinya. Di kelas 140 CM, Jendry mengalahkan Rahman Setiawan, Ferry Wahyu Hadiyanto, dan Andry Prasetyono.
Jendry menjadi satu-satunya riders yang berhasil mencatatkan clear round alias menyelesaikan pertandingan tanpa kesalahan sama sekali. Yang luar biasa, Jendry sukses meraih clear round dua kali dengan dua kuda berbeda.
Sedangkan tiga riders lainnya tidak ada yang bisa menyelesaikan round pertama dengan clear round. Dengan Cadou 4, Jendry mencatatkan waktu 79,49 detik. Sedangkan bersama Living, Jendry menorehkan catatan waktu 82,68 detik.
Karena hanya Jendry yang mencatatkan clear round dengan dua kuda berbeda maka babak jump off ditiadakan. Juara bersama diberikan untuk Jendry, Sedangkan gelar peringkat ketiga direbut oleh Rahman.
Dengan menjadi juara bersama, Jendry masing-masing meraih hadiah 728,875 dolar AS. Sedangkan Rahman sebagai peringkat merebut 441 dolar AS. Ferry harus puas finis di urutan empat disusul Andry.
“Sebenarnya saya enggak nyangka juga karena salah satu kuda yang saya naiki itu masih muda dan baru beberapa kali, dua kali lah, kalau yang satu lagi sudah tiga tahun lah sama saya. Jadi baru hari ini cukup memuaskan selama ini kerja keras kita terbayar,” ujar Jendry dalam rilis kepada detikSport.
Kemenangan di Arthayasa Open 2025 ini menjadi modal bagus bagi Jendry untuk menatap ajang-ajang internasional berikutnya, termasuk SEA Games 2025 di Thailand pada Desember mendatang.
Jendry siap mati-matian bila dipercaya membela Indonesia di SEA Games 2025. Dia yakin persiapan sekitar enam bulan bisa membuatnya berbicara banyak di Thailand.
“Kalau SEA Games kan antarnegara, kita bela negara kayak benar-benar mati-matian. Selama ini SEA Games kita cukup mendominasi ya. Pada 2013 saya pernah dapat emas dan perunggu di SEA Games Myanmar,” lanjut Jendry.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Arthayasa Open 2025 memang menjadi salah satu ajang persiapan atlet berkuda Indonesia menatap SEA Games 2025. Pasalnya di Arthayasa Open 2025 para atlet menjajal rintangan 140 cm. Sedangkan di SEA Games 2025 rintangannya 120-130 cm.
“Nanti SEA Games dipertandingkan kelas 120 team dan 130 individu, maka kita kualifikasinya di kelas 140 cm. Jadi tak mungkin kirim level sama. Pasti level di atasnya supaya potensi kita untuk menang jauh lebih besar,” kata Rafiq Radinal selaku Ketua PP Pordasi Komisi Equestrian.
Rafiq yakin Indonesia akan bisa berprestasi di berkuda SEA Games 2025. Pordasi menargetkan dua medali emas.
“Di SEA Games peluang kita sangat besar tentunya dari jumping, kemudian dari eventing. Cuma sayangnya eventing kita sudah lama tak berjalan, jadi akan diuber dari arahan Ketua Pordasi pak Aryo Djojohadikusumo,” ungkap Rafiq.