Pebulutangkis tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung ingin menikmati pertandingan saat di laga final Kumamoto Masters Japan 2025, namun dengan tekad jadi juara.
Jorji, sapaan karibnya, menjejak final untuk kali ketiga di turnamen BWF Super 500 Kumamoto Masters Japan. Pada tahun 2023, ia sukses menjadi juara, kemudian edisi berikutnya menjadi runner up. Gregoria dikalahkan Akane Yamaguchi di babak final 21-12, 21-12.
Kini, peraih medali perunggu Olimpiade Paris 2024 itu kembali melangkah ke partai puncak tahun ini. Keberhasilannya diperoleh setelah menaklukkan unggulan ketujuh Chiu Pin-Chian dari Taiwan 21-16, 21-14.
Nah, di babak final yang bergulir Minggu (16/11), Gregoria berjumpa dengan Ratchanok Intanon dari Thailand. Ia berharap pada duel nanti bisa lebih menikmati pertandingan.
“Di final saya berharap saya bisa bermain maksimal, bisa have fun di lapangan, tidak terlalu memikirkan hasilnya. Saya ingin berjuang semaksimal mungkin, tekadnya juara tapi saya mau fokus pada prosesnya dulu,” kata Gregoria dalam pernyataannya melalui PBSI.
Tahun ini, pebulutangkis putri berusia 26 tahun tersebut terbilang jatuh bangun untuk mengembalikan performanya seperti sebelumnya.
Dia sempat mengalami vertigo sehingga banyak turnamen yang dilewatkan. Pun saat berlaga, ia tak mendapatkan hasil-hasil yang bisa dikatakan baik. Gregoria lebih banyak terhenti di babak-babak awal.
Di luar babak final kali ini, setelah kembali dari pemulihan sakit vertigo, pencapaian terbaiknya Gregoria tahun ini cuma sampai perempatfinal China Open 2025.
