Setelah nirgelar di Japan Open 2025, tim bulutangkis Indonesia melanjutkan kiprahnya di turnamen Super 1000 China Open 2025.
Ajang tersebut mulai digeber 22 Juli besok di Olympic Sport Center Gymnasium, Changzhou, China. Turnamen ini ibarat kesempatan kedua bagi atlet-atlet Indonesia untuk menunjukkan hasil dari latihannya selama satu bulan terakhir.
Utamanya dalam merebut gelar bagi Indonesia. Pada tahun ini, gelar terakhir dari atlet-atlet Merah-Putih lahir di Taipei Open Super 300 lewat Jafar Hidayatullah/Felisha Pasaribu.
Keduanya juga sempat tampil di turnamen Japan Open 2025, yang berakhir pekan lalu, tapi mereka hanya sampai babak kedua. Padahal Jafar/Feli sempat ditargetkan menembus final oleh Pelatih Ganda Campuran Rionny Mainaky.
Kini, di China Open 2025, keduanya diharapkan bisa memperbaiki hasil turnamen kemarin. Minimal menembus semifinal.
“Secara permainan mereka berdua (Amri/Nita dan Jafar/Felisha) pola mainnya sudah benar. Hanya memang ada minus di individu. Salah satunya kena tekanan dari lawan dan jadi tegang sehingga pukulannya banyak tidak sempurna,” kata Rionny.
“Ini yang saya pesankan kepada mereka, bagaimana me-manage dirinya. Keluar dari tekanan bagaimana. Kalau total dari permainan sudah maksimal hanya kalah tenang di poin-poin akhir. Hasil evaluasi dari sini, saya berharap mereka bisa lebih baik pencapaiannya (di China Open) dibandingkan di Japan Open ini,” ujarnya.
Selain Jafar/Feli, di China Open 2025 Indonesia juga masih menurunkan skuad yang sama dengan waktu di Jepang. Seperti Gregoria Mariska Tunjung, Anthony Sinisuka Ginting, Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri, Alwi Farhan.
Selain itu ada Putri Kusuma Wardani, Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana, Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi.
Serta tiga wakil non Pelatnas Jonatan Christie, Sabar Karyaman Gutama/Moh. Reza Pahlevi Isfahani, dan Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja.
Para atlet akan lebih dulu tampil di babak pertama yang berlangsung selama dua hari, Selasa-Rabu (22-23 Juli), kemudian dilanjutkan babak kedua pada hari berikutnya, dan perempatfinal, semifinal, dan final atau tepatnya 27 Juli mendatang.
Indonesia terakhir kali mendapatkan gelar di China Open pada 2019 melalui Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Mampukah Indonesia mengulang prestasi seperti enam tahun silam?