Herry IP Terkejut dengan Perkembangan Pesat Ganda Putra Malaysia

Posted on

Ganda putra Malaysia tengah menanjak dengan meraih empat gelar dalam dua bulan terakhir. Pelatih ganda putra Malaysia Herry Iman Pierngadi menyebut prestasi itu di luar dugaannya.

Ganda putra Malaysia menjadi juara di Badminton Asia Championships 2025, Thailand Open 2025, Malaysia Masters 2025, dan Singapore Open 2025. Tiga gelar di antaranya dipersembahkan oleh Aaron Chia/Soh Wooi Yik.

“Ya jujur lah di luar perkiraan saya. Karena kan memang setelah saya melatih di sana satu bulan itu, bulan Maret (ada tur) Eropa dan saya enggak pergi belum kelihatan, tapi setelah itu Kejuaraan Asia baru kelihatannya,” kata Herry IP kepada pewarta di mixed zone Indonesia Open 2025, di Istora Gelora Bung Karno (GBK).

“Buat saya sih surprise juga mereka bisa adaptasi karena tidak semua pemain itu semua bisa adaptasi. Ada yang cepat ada yang lambat ada yang masih belum juga ada,” lanjutnya.

Meski begitu, Herry menilai sudah waktunya ganda putra Malaysia bangkit karena regenerasi mereka memang sudah saatnya naik.

“Jadi ya mungkin itu rezeki saya untuk bisa membantu ganda putra Malaysia untuk bisa bersaing di level dunia,” tuturnya.

Herry mengaku beruntung penyesuaian program latihan yang diterapkan untuk pemainnya tak terlalu sulit. Meskipun masing-masing pemain memiliki kecepatannya sendiri-sendiri.

“Programnya sih hampir sama, cuma caranya saja sih. Anak-anaknya juga di Malaysia oke, hampir sama lah sama Indonesia. Enggak ada bedanya, cuma beda nama saja,” Herry mengungkapkan.

“Kalau sekarang sih pemain ganda putra Malaysia sudah hampir mirip-mirip lah. Kayak seperti Indonesia game plan-nya, cara mereka bermain, memberikan programnya, lebih kurang sama saja seperti waktu saya di Indonesia,” ujar Herry.

Dia mencontohkan Man Wei Chong/Kai Wun Tee yang masih belum 100 persen beradaptasi dengan program latihan Herry IP. Man/Tee juara di Malaysia Masters 2025 dan sampai semifinal di Indonesia Open 2025.

“Sementara Aaron Chia/Soh Wooi Yik sesuai sudah lah, sudah hampir paham. Man/Tee masih 60-70% baru bisa penyesuaian. Tapi di bawah-bawahnya masih butuh waktu lagi, masih butuh lama lagi lah,” tuturnya.

“Selain level pemain, intelektual mereka juga (menentukan cepat lambatnya penyesuaian). Kalau standar saya rasa kalau dari segi fisik, teknik pukulan lebih kurang. Jadi penyesuaian program yang saya berikan itu kayak seseorang pelajar lah. Ada yang cepat menangkap, ada yang lambat. Kira-kira kayak gitu,” Herry mempertegas.