Bulutangkis Indonesia terus berupaya mengembangkan regenerasi. Pusat olahraga bulutangkis bertaraf internasional pun dihadirkan.
Universitas Diponegoro bersama Djarum Foundation, Polytron, dan iForte membuat fasilitas untuk menunjang olahraga bulutangkis. Polytron Stadium diresmikan di Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Senin (2/6).
Momen peresmian Polytron Stadium turut dimeriahkan oleh kehadiran legenda-legenda bulutangkis Indonesia seperti Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad, Ivana Lie, Sigit Budiarto, Hendrawan, Aryono Miranat, Hastomo Arbi, Lius Pongoh, Fung Permadi, dan Richard Mainaky.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Stadium ini dibangun di atas lahan seluas ± 11.000 m2. Pembangunan dimulai pada 2 Oktober 2023 dan rampung pada 27 Agustus 2024. Selama kurang lebih 330 hari, proses konstruksi diklaim punya kualitas dan keselamatan kerja yang tinggi.
Stadium ini dibangun dengan alokasi anggaran sebesar lebih dari Rp43 miliar. Arena tersebut dilengkapi dengan 5 lapangan bulutangkis, tribun berkapasitas 300 orang, toilet ramah difabel, lounge atlet, ruang kantor, hingga ruang merchandise.
Keunggulan yang membuat stadion ini bertaraf internasional adalah ukuran setiap lapangan 13,4 x 6,10 meter dengan lapisan 100% PVC wear layer, grid stabilizing layer, fiberglass layer, decompression layer, dan foam layer dari Flypower.
“Polytron Stadium adalah representasi semangat dan harapan. Ini adalah rumah baru bagi bulutangkis Indonesia,” kata CEO Polytron, Hariyono.
“Kami membangunnya bukan hanya sebagai fasilitas, tapi menjadi ruang lahirnya budaya olahraga yang kuat bagi mahasiswa, maupun masyarakat sekitar,” sambungnya.
Desain stadion pun tak kalah ikonik dengan dilengkapi shuttlecock raksasa di sisi depan menjadi simbol kecepatan, ketekunan, dan dedikasi, seolah menyambut setiap atlet yang datang untuk bertanding dan berlatih.