Besarnya Makna Gelar Juara di Thailand bagi Christian Adinata

Posted on

Pebulutangkis Indonesia Christian Adinata menjuarai turnamen Thailand International Series 2025. Keberhasilan ini menjadi hal yang sangat penting baginya setelah rangkaian keterpurukan yang dialami dua tahun terakhir.

Cea, sapaan karib Christian Adinata, sempat mengalami momen-momen yang cukup memilukan sebagai atlet bulutangkis. Usai mengalami cedera lutut yang cukup parah di Malaysia Masters pada bulan Mei 2023, lalu naik meja operasi pada tahun berikutnya, dia kemudian juga didegradasi dari Pelatnas PBSI.

Namanya tak masuk dalam Surat Keputusan PBSI yang dirilis pada Desember 2024. Padahal saat itu ia dalam posisi pemulihan imbas cedera saat membela negara. Kekecewaan atas apa yang menimpanya pun sempat dituangkannya dalam akun sosial medianya.

“Saya berjuang untuk negara saya sampai akhir dan mereka meninggalkan saya ketika saya hancur. Terima kasih atas kenangannya dan mari kita lihat,” kata Christian saat itu.

Pelan tapi pasti, perjalanan Christian akhirnya mencapai momen indah. Dia menjadi juara di Thailand International Series pada 10 Agustus lalu dan kembali menembus final Thailand International Challenge pada pekan berikutnya.

“Pertama pasti mengucap syukur puji Tuhan dulu bisa meraih gelar juara di Thailand, ya memang walaupun proses di belakangnya tidak gampang dan berat banget, tapi dengan keteguhan dan konsisten, serta menerima akhirnya bisa,” kata Christian saat dijumpai di Daddies Arena BSD, Tangerang Selatan, Banten.

“Pastinya (gelar ini) sangat berarti buat saya karena melihat proses di belakang tak mudah dan sangat berat jadi walaupun kemarin masih level bawah tapi sangat berarti buat saya. Itu menandakan saya masih bisa bersaing untuk nantinya bisa naik lagi. Karena saya yakin walau kemarin saya harus cedera segala macam, saya tetap yakin dengan kemampuan dan kualitas yang saya punya untuk bisa bersaing di top level,” tuturnya menyoal arti kemenangan yang diraih.

Bagaimana pun, pebulutangkis berusia 24 tahun ini mengakui semula tak berekspektasi tinggi saat mengikuti pertandingan di Negeri Gajah. Tapi siapa sangka perjalanan nothing to lose itu justru bisa meraih gelar luar biasa.

“Jadi enggak buru-buru atau gimana, cukup enjoy di setiap pertandingannya, tapi enggak menyangka juga kemarin bisa final dua kali berturut-turut, bisa dapat satu gelar juara, bisa dapat satu runner up, menurut saya itu di luar ekspektasi saya tapi ya mungkin berkat dari Tuhan,” tuturnya.

Kondisi Jauh Lebih Sip

Sehubungan dengan hasil positif tersebut, Christian menilai kondisi fisiknya sudah jauh lebih oke dari sebelum-sebelumnya. Meskipun masih sempat ada muncul trauma, terutama saat masuk final di Thailand International Challenge. Final kedua setelah menjadi juara di pekan sebelumnya.

“Secara keseluruhan usai dua pekan bertanding di Thailand aman, tidak ada masalah. Cuma waktu partai final terakhir skor agak jauh, ada satu kondisi badan sudah mulai lelah segala macam sempat terlintas saat cedera dulu,” dia mengungkapkan.

“Karena waktu sebelum cedera saya merasakan hal sama. Jadi badan sudah capek, pikiran kosong segala macam. Nah, saat partai final (kemarin) sempat ada keganggu dengan pikiran itu makanya kurang bisa maksimal.”

“Tapi dari pemeriksaan terakhir aman cuma memang harus terus dirawat, harus ada terapi segala macam, tak boleh lengah lah. Terus dijaga dan dirawat, selama itu berjalan pasti semuanya baik-baik saja sih,” ujarnya.

Perjalanan Christian dalam usaha kembali ke top level memang masih panjang. Namun, gelar juara yang baru diraihnya bisa menjadi titik balik untuk menambah motivasi.

“Pastinya dengan hasil kemarin bisa membuat saya lebih termotivasi dan semangat lagi di latihannya untu bisa mengejar ketertinggalan saya,” tegas Christian. makna