Pebulutangkis tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting masih menjadi ‘sobat weekdays’ setelah kembali tersingkir di babak awal Denmark Open 2025. Peraih perunggu Olimpiade 2020 itu pun mengungkapkan hal tersulitnya.
Tampil di babak pertama Denmark Open 2025, Ginting harus mengakui keunggulan Anders Antonsen usai kalah dua gim 7-21, 19-21.
“Gim pertama saya kurang bisa menemukan pola permainan yang baik, sebaliknya Antonsen bermain sangat agresif. Saya sudah mencoba mengimbangi tapi banyak melakukan kesalahan sendiri,” kata Ginting dalam keterangannya melalui federasi, Kamis (16/10/2025).
“Di gim kedua saya meyakinkan diri sendiri untuk melakukan apa yang diyakini, masih kesulitan di awal-awal sampai interval. Di istirahat poin 11 itu, koh Indra bilang tidak perlu banyak ragu-ragu, lebih yakin saja mau bermain menyerang atau bermain seperti apa. Dari situ, saya nothing to lose dan akhirnya bisa keluar dari tekanan.”
“Tapi sayang setelah unggul 2-3 poin, saya masuk ke pola permainan Antonsen yang cukup berubah. Saya kurang siap dengan itu,” lanjutnya.
Anthony Ginting sejatinya tak kaget dengan pola permainan Antonsen yang jauh lebih konsisten. Apalagi, nyaris dua tahun mereka tak pernah jumpa di turnamen internasional mana pun.
“Cukup lama dan cukup terasa perbedaan dia hari ini dengan dulu. Secara pola permainan tidak banyak berubah, hanya sekarang dia bisa lebih konsisten dengan permainannya. Tidak heran 1-2 tahun ini dia sangat stabil dan bisa menduduki peringkat dua dunia,” ungkapnya mengenai lawan.
Soal hasil Denmark Open 2025, ini menjadi kekalahan ketujuh Anthony Ginting sejak kembali ke turnamen BWF dua bulan lalu. Atlet kelahiran Cimahi, 28 tahun silam itu, masih belum bisa beranjak dari hasil-hasil minornya. Tak ayal, ia menjadi lebih sering menjadi sobat weekdays (sebutan untuk atlet yang kerap tersingkir di babak-babak awal), dibandingkan saat weekend (atlet yang biasa main di semifinal dan final).
“Setelah comeback, yang belum ketemu sebenarnya adalah bagaimana rancangan ketika masuk ke pola permainan lawan. Seperti tadi di gim pertama dan akhir gim kedua, ketika saya terpancing ke rancangan lawan, saya belum bisa menemukan counter strategi yang tepat,” tegas Ginting.