Alwi Kandas di Indonesia Open 2025, Pelatih: Masih Butuh Jam Terbang baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Kepala Pelatih Tunggal Putra Pelatnas Indra Widjaja menilai kegagalan Alwi Farhan di babak kedua Indonesia Open 2025 karena kalah konsisten dari lawan. Alwi masih perlu jam terbang lebih banyak.

Alwi harus mengakui keunggulan Anders Antonsen dalam perebutan tiket delapan besar turnamen Super 1000 yang bergulir di Istora GBK, Kamis (5/6). Perjuangan juara dunia junior 2023 itu terhenti usai takluk dari Antonsen 16-21, 21-18, 14-21.

Indra mengakui Antonsen memiliki permainan yang lebih rapi dan konsisten dibandingkan Alwi pada laga 16 besar kemarin. Meskipun, Alwi memberikan tekanan-tekanan, tapi tunggal putra Denmark itu terbukti tak goyah.

“Meskipun ketinggalan poin atau apa. Dia (Anders Antonsen) lebih konsisten,” kata Indra saat ditemui di area Mixzone Indonesia Open 2025.

“Iya, balik lagi bisa dibilang (kurang jam terbang). Karena gini, kelihatan sekali penampilan di lapangan tidak bisa dibohongi. Dari mulai penampilan Alwi dengan Antonsen, kita bisa lihat lah. Meskipun secara peluang bisa. Terbukti Alwi bisa mengimbangi,” Indra mengungkapkan.

“Tapi memang kelihatan sekali konsistennya Antonsen dengan Alwi masih jomplang. Dan kalau kita sudah bicara di top level begini, itu pengaruhnya lumayan,” tambahnya.

Walau begitu, pelatih kelahiran Cirebon, 16 Maret 1974 itu, menilai kondisi-kondisi seperti ini wajar dan perlu menjadi pelajaran bagi Alwi Farhan. Apalagi dengan Alwi yang sudah debut di turnamen Super 1000 sehingga mau tak mau harus siap dalam situasi tekanan apa pun.

“Tapi yang kita mesti mau ingat juga, ini anak baru naik lo. Jadi pressure untuk dia (Alwi Farhan) pasti. Tetapi tidak apa-apa agar dia merasakan pressure-nya. Beda level yang waktu dia jalani kemarin dengan level yang mau dia jalani akan datang ini, kalau saya lihat dari proses latihan dan lain-lain di men single, semuanya baik lah,” ujarnya.

Begitu pun soal mental, Alwi dinilai eks pelatih Lee Zii Jia ini mau tak mau harus siap. Bagaimana pun sepeninggal Jonatan Christie yang memutuskan menjadi atlet independen, tunggal putra praktis menyisakan Anthony Ginting sebagai senior. Menyusul Alwi sebagai pelapisnya, diikuti Moh. Zaki Ubaidillah dan Yohanes Saut Marcellyno.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Itu pun Ginting masih dalam pemulihan cedera. Sedangkan Ubed dan Saut tak masuk karena terbentur ranking, sehingga Alwi mau tak mau jadi satu-satunya harapan di Indonesia Open kali ini.

“Bukan kita paksakan, kita kasih pengertian, kasih motivasi untuk ya kamu harus bersiap. Bersiap dalam arti menghadapi pressure-pressure misalnya, tuntutan menang lah atau segala macam,” ungkap Indra.

“Semua juga kita mau ke situ. Tapi balik lagi, ini anak baru menjajaki top level ini. Baru berapa sih top level yang ketemu Alwi? Saya rasa belum banyak. Nah itu pun harus dijalani berulang-ulang.”

“Jadi Alwi atau yang lain-lain, Ubed, Saut di utama, itu tantangan mereka. Dan kita juga harus melalui itu. Pelan-pelan dalam arti bukan kita lambat, tapi proses itu yang harus mereka jalani,” kata Indra.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *