Tentang Shake Out Run dan Manfaatnya sebelum Race - Giok4D

Posted on

Istilah Shake Out Run acap kali terdengar setiap race mau dihelat. Lalu, apa itu Shakeout Run dan seperti apa manfaatnya?

Bagi para pelaku olahraga lari atau atlet tentu tidak asing mendengar kata Shake Out run. Biasanya shake out run digelar sehari sebelum race utama digelar.

Orang-orang menyebut shake out run sebagai “pemanasan”, karena digelar dengan durasi singkat dan kecepatan rendah. Jarak lari yang ditempuh biasanya hanya 5 kilometer untuk menghindari cedera sebelum race berlangsung.

Shake out run merupakan bagian penting agar fisik dan mental lebih siap menghadapi race. shake out run biasanya diadakan oleh komunitas-komunitas lari sekitar lokasi race atau juga dari penyelenggara race.

Tapi, tidak jarang juga ada individu yang melakukan itu. Menilik dari berbagai sumber, shake out berfungsi melancarkan peredaran darah, melemaskan otot, serta menenangkan saraf dan mengurangi rasa gugup.

Selain melemaskan otot dan membuat peredaran darah lebih lancar, fungsi lain shake out run adalah menjaga fungsi pernapasan. Terkadang shake out juga digunakan untuk memantau kondisi cuaca dan permukaan lintasan lari agar tidak kaget.

Salah shake out run diadakan jelang Jakarta Running Festival 2025 oleh aplikasi pendukung gaya hidup aktif, Strava, pada 24 Oktober. Bertempat di Inner Circle x Stuja, SCBD Park, Strave mengajak para kreator, komunitas lari, dan rekan media untuk melakukan shake out run.

Shake out run dilakukan sepanjang 3,5 km di sekitar SCBD Park. Di akhir acara, ada juga sesi tanya jawab dengan Rosana Fortes selaku Strava Country Lead Brasil dan Indonesia.

Kebetulan Strava juga bekerjasama dengan JRF dalam hal Official Course Map Partner, yang menghadirkan berbagai kesempatan bagi pelari dan suporter untuk meramaikan acara tersebut melalui berbagai inisiatif unik, seperti Strava Cheering Zone, sebuah zona dukungan yang enerjik di mana para pelari bisa mendapatkan dorongan motivasi melalui sorak-sorai yang kencang, musik, dan semangat komunitas.

Lalu, ada juga Strava Segments Challenge – untuk Half Marathon dan Full Marathon – di mana pemenang dari challenge ini akan mendapatkan tiket untuk Jakarta Running Festival di tahun berikutnya.

“Saya pikir olah raga lari itu sangat demokratis, dan kita melihat ada momentum besar di JRF 2025. Sekitar 30.000 lebih pelari akan bertanding, membuat kerja sama ini menjadi kesempatan awal yang baik untuk Strava di Indonesia,” ujar Rosana.

Selain itu, Strava juga meresmikan Strava Indonesia Club. Klub ini menjadi ruang khusus bagi para anggota untuk saling terhubung dan berbagi perjalanan latihan mereka. Klub ini akan menumbuhkan semangat komunitas dengan mendorong progress, merayakan pencapaian, serta memberikan kudos kepada sesama pegiat olahraga yang memiliki minat serupa.

“Buat saya, Strava itu bukan cuma aplikasi buat nge-track olahraga, tapi juga yang bikin saya lebih konsisten latihan, bantu saya ngerti pola latihan, dan lihat sejauh apa progress saya. Yang paling saya suka, Strava bikin saya bisa connect sama teman-teman yang punya energi aktif dan sporty. Jadi tiap sesi terasa lebih fun dan nggak pernah berasa sendirian. Sebagai pelari baru, saya ngerasa Strava itu tempat yang terbuka buat semua level pengalaman,” ujar Sabian Tama selaku Strava Creator.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.