Indonesia diledek Israel usai diberi peringatan keras oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC). Ambisi menggelar Olimpiade 2036 dinilai terhenti.
IOC merilis sikap usai Israel dilarang Indonesia berpartisipasi di Kejuaraan Dunia Senam 2025 di Jakarta. Badan Olimpiade dunia itu memberi dua peringatan keras.
Dalam rilisnya Kamis (23/10) dini hari WIB, IOC mengambil sikap memutus dialog dengan Indonesia perihal potensi menggelar ajang Olimpiade di masa mendatang. Indonesia diminta memberi jaminan soal akses kepada semua atlet berpartisipasi ke depannya.
“Untuk menghentikan segala bentuk dialog dengan Komite Olimpiade Nasional (NOC) Indonesia mengenai penyelenggaraan edisi mendatang dari Olimpiade, Olimpiade Pemuda, acara Olimpiade, atau konferensi hingga pemerintah Indonesia memberikan jaminan yang memadai kepada Komite Olimpiade Internasional (IOC) bahwa mereka akan mengizinkan akses ke negara tersebut bagi semua peserta, tanpa memandang kewarganegaraan, untuk menghadiri acara tersebut,” tulis IOC di situs resminya.
Kemudian, IOC meminta semua federasi Internasional tidak menggelar kejuaraan internasional lebih dulu di Indonesia. Lagi-lagi, IOC meminta jaminan Indonesia tidak melarang semua atlet, termasuk Israel, berpartisipasi di tempatnya.
“Untuk merekomendasikan kepada semua Federasi Internasional agar tidak menyelenggarakan acara olahraga internasional atau pertemuan di Indonesia hingga pemerintah Indonesia memberikan jaminan yang memadai kepada Federasi Internasional bahwa mereka akan mengizinkan akses ke negara tersebut bagi semua peserta, tanpa memandang kewarganegaraan, untuk hadir,” lanjut pernyataan IOC.
Media Israel, Jerusalem Post, menyebut keputusan itu praktis membuat ambisi Indonesia menggelar Olimpiade 2036 sirna. Indonesia memang berharap bisa menggelar ajang edisi tersebut ke Tanah Air.
“IOC membekukan ambisi Olimpiade Indonesia setelah larangan pesenam Israel,” tulis judul berita Jerusalem Post.
Dalam isinya, Jerusalem Post menulis, “Meskipun negara tersebut telah berulang kali menyatakan minatnya untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah Olimpiade Musim Panas 2036, keputusan IOC secara efektif membekukan ambisi tersebut,” tulis Jerusalem Post.
“Pesan dari Lausanne sangat jelas: selama negara tuan rumah mendiskriminasi atlet atas dasar politik atau nasional, negara tersebut tidak akan mendapat tempat dalam Gerakan Olimpiade,” lanjut tulisan dalam pemberitaannya.
Sikap IOC ini menjadi buntut dari keputusan Pemerintah Indonesia melarang atlet Israel berpartisipasi di Kejuaraan Dunia Senam 2025 di Jakarta, 19-25 Oktober ini. Enam atletnya tak diberi visa oleh Pemerintah Indonesia.
Mereka adalah Artem Dolgophyat, Eyal Indig, Ron Payatov, Lihie Raz, Yali Shoshani dan Roni Shamay. Keenamnya jadi batal bertanding di Kejuaraan Dunia Senam 2025.
Federasi Senam Israel kemudian sempat mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) soal pelarangan ini. Hasilnya, banding mereka sementara ditolak, dan atlet-atlet mereka akhirnya tetap gagal bertanding di Jakarta.
Saksikan Live DetikSore:
