Francesco Bagnaia tampak frustrasi dengan hasil yang didapatkannya di MotoGP Mandalika 2025. Ducati bereaksi dan berupaya melindungi pebalapnya tersebut.
MotoGP Mandalika 2025 jadi mimpi buruk buat Bagnaia. Pecco tak meraih hasil positif sejak dari sesi latihan hari Jumat (3/10), kualifikasi pada Sabtu (4/10), hingga race hari Minggu (5/10).
Bagnaia konsisten di urutan belakang sejak FP 1 hingga practice, hingga gagal menembus kualifikasi dua (Q2). Juara dunia dua kali ini harus puas finis di P14 pada sesi sprint race.
Race utama MotoGP Mandalika 2025 jadi puncak mimpi buruk Bagnaia. FB63 tertinggal di urutan paling bontot, sebelum akhirnya terjatuh di lap 9 dan gagal menuntaskan balapan.
Bagnaia menyampaikan rasa frustrasinya atas yang diraih di MotoGP Mandalika 2025. Dia heran bagaimana bisa motornya tidak kompetitif, hanya dalam rentang waktu dua pekan sejak dirinya memenangkan MotoGP San Marino 2025.
“Kami belum punya jawaban atas apa yang terjadi di akhir pekan ini. Jadi kami hanya memeriksa data dan berharap para teknisi akan menemukan solusi untuk balapan berikutnya, lalu mencoba bersaing memperebutkan posisi tiga besar,” kata Bagnaia usai MotoGP Mandalika 2025.
Manajer tim Ducati, Davide Tardozzi, tak menampik Bagnaia kecewa dengan motornya saat ini. Pria 66 tahun itu membiarkan Pecco meluapkan rasa frustrasinya itu, demi melindungi mental dan performa sang pebalap.
“Kekecewaan yang sangat besar bagi Pecco. Dari akhir pekan yang dominan hingga akhir pekan seperti ini… Kami percaya pada Pecco dan kami akan terus percaya padanya. Analisis yang harus dilakukan Gigi (Dall’Igna) dan para insinyur di Bologna sangat mendalam,” ujar Davide Tardozzi, dilansir dari Marca.
“Jelas bahwa dia sangat terpukul saat ini, bahkan lebih sebagai pribadi daripada sebagai pebalap. Kami ingin melindunginya dan emosinya. Lebih baik membiarkannya sendiri agar dia bisa perform di Phillip Island,” tegasnya.
Saksikan Live DetikSore:
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.