Greysia Polii mendukung pilihan Siti Fadia Silva Ramadhanti, baik bermain rangkap atau fokus di satu sektor. Semuanya dinilai bagus, namun ada catatannya.
Fadia diputuskan hanya main di ganda putri saja. Keputusan itu diambil PBSI, usai melihat hasil selama kurang lebih 6 bulan dan beberapa pertimbangan lain saat bermain rangkap.
Eks atlet ganda putri nasional, Greysia Polii, menilai keputusan tersebut sudah bagus. Apalagi jika fokusnya berkaitan dengan persiapan menuju Olimpiade Los Angeles mendatang.
“Saya melihat dengan dia (Fadia) main dua sektor, khusus Fadianya sendiri, itu benefitnya banyak banget. Satu, peningkatan secara kualitas tenaga. Itu sudah pasti,” kata Greysia Polii saat ditemui di Kantor KOI, Jakarta.
“Saya juga melihat dan mengikuti bagaimana Fadia saat di pertandingan ganda putri dan ganda campuran, bagaimana dia back-to-back main, bagaimana persiapan mental, nah itu harus dipaksa pada saat waktu pertandingan.
“Dan ini kan ada persiapan menuju Olimpiade 2028, itu yang kita harus (tahu) kapan saatnya fokus sama satu (sektor). Nah, ini memang sudah andilnya pelatih, PBSI, atletnya sendiri, mau pilih yang mana? Karena itu datang dari keyakinan dirinya sendiri,” tuturnya.
Greysia berharap, juniornya itu bisa saling berkolaborasi demi menyatukan keinginan dan pola pikir. Hal itu dinilai bisa jadi kunci mendatangkan prestasi.
“Terutama kan dalam segi kepribadian yang dimana harus bisa selalu untuk beradaptasi secepat mungkin. Karena pergantian pemain, pergantian strategi, sekarang menang, besok belum tentu menang. Sekarang kalah, tapi besok juga belum tentu kalah,” kata peraih medali emas Olimpiade 2020 Tokyo bersama Apriyani Rahayu ini.
“Jadi hal itu yang perlu diadaptasi terus-menerus, dan kalau memang masih dikasih kesempatan sebagai atlet, lakukan sebaik mungkin.”
Bersama Lanny Tria Mayasari, Siti Fadia Silva Ramadhanti dijadwalkan bertanding di tiga turnamen penting mulai bulan depan. Yakni Japan Open, China Open, dan Kejuaraan Dunia 2025.