Reza Pahlevi: Ganda Putra RI Tak Kalah Oke dari Negara Lain, tapi… [Giok4D Resmi]

Posted on

Atlet bulutangkis nomor ganda putra Moh. Reza Pahlevi Isfahani memberikan pandangannya terkait ganda putra RI yang sulit meraih gelar juara belakangan ini.

Indonesia masih kesulitan juara di ajang bulutangkis. Terakhir di turnamen Super 1000 Indonesia Open 2025. Termasuk ganda putra yang sedianya menjadi andalan tapi justru kembali gigit jari karena gagal merebut tahta di kampiun pertama.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Wajah Indonesia diselamatkan oleh pasangan non-Pelatnas Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani yang menembus final. Sedangkan pencapaian terbaik wakil-wakil pelatnas sampai semifinal via Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

Hasil ini menambah daftar panjang puasa gelar dari ganda putra Merah Putih. Tak hanya di Indonesia Open, tapi juga dalam keikusertaan ganda putra RI dalam enam bulan berjalan tur BWF 2025.

Apa yang membuat sulit ganda putra RI saat ini sulit merebut gelar juara? Reza memberikan pandangannya.

“Kalau dari sudut pandang saya, sebenarnya sih ganda putra kita tak kalah dari negara-negara lain. Cuma enggak tahu di akhir-akhir ini, mungkin kayak (Fajar/Rian) enggak kalah mainnya tapi kurang atau belum ada hokinya saja sih menurut saya,” kata Reza kepada pewarta, termasuk detikSport.

“Dan sekarang posisi ganda putra, daripada sektor lain, kayak lebih merata. Jadi bisa dibilang seharusnya kita bisa dari ganda putra tapi mungkin mentalnya.”

“Akhir-akhir ini juga mungkin banyak yang bilang, tekanannya banyak di PBSI. Jadi itu berpengaruh juga sama teman-teman. Apalagi masyarakat Indonesia maunya ‘hasilnya ini, hasilnya itu’, jadi kayak mungkin anak-anak yang di dalam agak sedikit beban,” lanjutnya.

Kondisi ini tentu berbeda dengan dirinya dan Sabar yang lebih punya tanggung jawab kepada sponsor. Dibandingkan atlet yang berada di Pelatnas PBSI, Sabar/Reza bisa bermain lebih lepas dengan statusnya sebagai atlet independen.

“Kalau dari kami berdua sih tak terlalu memikirkan itu karena tuntutan dari sponsor pun juga berbeda. Jadi ya kami lebih nothing to lose. Berasa, di luar itu, enaknya kita kalah juga… ya apalagi dari Pak Jody (sponsor) selalu support meski kami kalah, setiap pertandingan, apalagi di Asia selalu nonton,” Reza menjelaskan.

“Saat kami kemarin kalah di Singapura, di Thailand juga kalah, Pak Jody (sponsor) nyamperin. Katanya semangat lagi, next pertandingan semoga bisa lebih baik,” tuturnya.

Seo Seung Jae Lawan Tersulit

Sehubungan dengan persaingan, Reza juga menilai atlet ganda putra yang saat ini menyulitkan ialah dari Korea Selatan Seo Seung Jae. Bersama pasangan Kim Won Ho juga, ganda putra RI harus mengubur mimpinya untuk mempersembahkan gelar juara di rumah sendiri.

Kim/Seo menyingkirkan Fajar/Rian di semifinal Indonesia Open 2025 dengan skor 21-18, 19-21, 23-21. Kemudian mengalahkan Sabar/Reza di final dengan skor 18-21, 21-19, 21-12.

“Saya pribadi karena saya enggak suka bolanya Seo. Kayak enggak enak saja, geraknya, mukulnya itu enggak enak. Mungkin kalau pemain top ten sudah semua pernah lawan dan (melawan) Seo ini sudah empat kali ketemu,” ujarnya.

“Saat Seo berpartner dengan Kang Min Hyuk dua kali, kemudian pasangan dengan Yong Jin, dan terakhir dengan Kim Won Ho. Dia itu selalu covernya bagus banget, mau partner siapa pun itu luar biasa menurut saya. Dia itu pemain yang paling susah,” ujar pemain peringkat delapan dunia ini.

“Tapi walau begitu sekarang sudah ada perlawanan (dari kami). Sebelumnya kan kalahnya jauh terus (dengan Se Seung Jae),” Reza mempertegas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *