Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan kini mulai merambah dunia bisnis setelah pensiun dari bulutangkis. Keduanya membuka ‘Daddies Arena’ di Tangerang Selatan.
Fasilitas olahraga bulu tangkis ini dilengkapi dengan fasilitas gym hingga sauna. Dibuka di lahan dengan luas 5 ribu meter persegi, terdapat delapan lapangan bulutangkis yang tersedia.
Bisnis lapangan bulutangkis ini rencananya akan mulai dibuka pada, Kamis (1/5/2025). Harga sewa yang akan dipatok adalah Rp 80 ribu/jam pada hari kerja dan Rp 100 ribu/jam pada hari libur.
“Planning sudah dari tahun lalu, kan juga kebetulan tinggal dekat sini. Lalu kami survei-survei tanah yang strategis dan besar juga, kemudian dapat di sini,” kata Ahsan kepada wartawan.
“Awalnya Ahsan ada tanah, lalu juga sudah berunding ada planning mau bangun gedung. Luas tanah sekitar 5 ribuan meter, terus lapangan ada delapan, gym lumayan komplit alat-alatnya, terus kami juga ada ruang ganti putra, putri ada saunanya juga. Besok (Kamis, 1 Mei) sudah mulai beroperasi,” ujar Hendra menimpali.
The Daddies juga berencana untuk membuka akademi bulutangkis di tempat ini. Mereka berharap bisa berkontribusi terhadap perkembangan dan prestasi bulutangkis Indonesia.
Namun untuk saat ini Daddies Arena baru akan fokus untuk membangun brand-nya terlebih dahulu. Ketika dirasa sudah cukup dikenal, akademi bisa menjadi fokus selanjutnya.
“Iya Inshaallah kami juga merencanakan ke depannya bisa ada (akademi). Mungkin kami fokus di sini dulu, ke depannya nanti kami bicarakan lagi dan ke depan kemungkinan bikin Daddies Academy, lalu menentukan sistemnya apa, pelatihnya bagaimana,” ucap Ahsan.
Seperti kebanyakan fasilitas olahraga lainnya, produk makanan dan minuman akan hadir juga di Daddies Arena. Salah satunya adalah Waroeng Steak and Shake yang kebetulan sudah menjadi sponsor Hendra/Ahsan saat masih aktif bermain.
“Jadi atlet itu harus bisnis juga, Koh Hen ini malah sudah bisnis sebelum pensiun. Saya baru tahu koh Hen punya kos-kosan, billiard di Jogja. Ada tempat makan Payakumbuh. Kapten tim Indonesia menginspirasi di bidang bisnis ini juga sekaligus jadi inspirasi buat atlet badminton yang lain,” ucap pendiri Waroeng Steak and Shake Jody Brotosuseno.